Analis rekomendasikan beli saham MAPI, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali tahun ini, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)  harus menghadapi tantangan dengan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Dengan adanya kebijakan tersebut, jumlah kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan pun menurun. Dus, penjualan MAPI berpotensi mengalami hambatan. Kendati demikian, para analis sepakat secara jangka panjang, MAPI masih punya prospek yang menarik. 

Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya mengatakan, pemberlakuan PPKM secara jangka pendek memang akan menghambat kinerja MAPI maupun industri ritel itu sendiri. Namun, salah satu keunggulan MAPI dibanding emiten ritel lainnya adalah target market yang berasal dari kelompok middle income.


Baca Juga: Sektor manufaktur punya peluang berkembang, analis jagokan saham-saham ini

“Secara jangka pendek, memang akan ada perlambatan. Tapi, secara jangka panjang, kami melihat potensi MAPI masih menarik. Hal ini dikarenakan, kelompok middle income yang merupakan target market MAPI memang lebih resilient,” terang Vanessa kepada Kontan.co.id, Rabu (3/2).

Walau demikian, Vanessa melihat jika kebijakan PPKM akan kembali diterapkan di masa yang akan datang, tentu akan menjadi penghambat kinerja MAPI pada tahun ini. Senada, analis Henan Putihrai Sekuritas Silvia Loren Budiyanto mengatakan kebijakan pembatasan aktivitas cukup membebani kinerja MAPI. 

Hal ini tercermin dari penjualan MAPI hingga 9M20 yang tercatat turun 34% year on year dan membuat MAPI merugi Rp 650 miliar. Oleh karena itu, pemberlakuan PPKM pada awal tahun ini dinilai turut akan memberi pengaruh terhadap penjualan MAPI.

Silvia memperkirakan, mobilitas masyarakat baru akan kembali aktif dan positif pada paruh kedua tahun ini, namun dengan asumsi pemerintah bisa mengendalikan penyebaran pandemi secara efektif. 

Baca Juga: Ada pemberlakuan PPKM, intip prospek Mitra Adiperkasa (MAPI)

“MAPI memiliki target market kelompok kelas menengah di mana daya beli kelompok ini cenderung minim terdampak dari masih berlanjutnya pandemi pada tahun ini. Apalagi, proyeksi kami, populasi kelompok menengah ini akan naik 10%,” tulis Silvia dalam risetnya.

Silvia melihat efisiensi akan jadi alasan utama bagi MAPI untuk mempertimbangkan sebelum membuka gerai baru. Oleh karena itu, menurutnya MAPI harus bisa memanfaatkan penjualan secara online yang baru berkontribusi 11% dari total penjualan selama pandemi ini. 

Editor: Tendi Mahadi