Analis: Taktik prajurit serigala China bisa ikut menyeret sekutu AS ke Perang Dingin



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hubungan antara China dengan Amerika mengalami kemunduran yang sangat dramatis dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah pakar menilai, hubungan bilateral kedua negara telah jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.

Melansir South China Morning Post, beberapa waktu lalu, pemerintahan Trump telah mengancam untuk membatalkan kesepakatan perdagangan fase satu dan meningkatkan pemberlakuan tarif terhadap China. Amerika juga terus mendorong teori-teori yang menyatakan bahwa virus corona adalah buatan manusia yang bocor dari laboratorium di kota Wuhan.

Sebagai balasan, media pemerintah China dan sejumlah diplomatnya di beberapa negara telah meningkatkan serangan melalui media sosial kepada tokoh-tokoh politik AS.


Baca Juga: Bisa picu perang, China kutuk aksi provokatif militer AS di atas Taiwan

Mengutip CNBC, analis memperingatkan, "perang dingin" baru sudah terjadi dan banyak hal bisa menjadi lebih buruk ketika negara-negara lain ikut terseret ke dalam konflik.

“Segala sesuatu akan menjadi lebih buruk, mungkin jauh lebih buruk, sebelum menjadi lebih baik. Fenomena ini sedang berlangsung,” jelas Dan Ikenson, direktur Herbert A. Stiefel Center untuk Studi Kebijakan Perdagangan di Cato Institute, merujuk pada perpecahan ekonomi antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Baca Juga: Angkatan Udara AS terbangkan pesawat mata-mata dan Pembom B-1B di Laut China Selatan

Dia juga menambahkan, Beijing juga bisa memulai menargetkan sekutu Amerika, karena memulai apa yang oleh para analis disebut "diplomasi prajurit serigala." Namanya diambil dari serangkaian film yang sangat populer di mana pejuang China mengalahkan musuh secara global.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie