Anggaran kesehatan naik, prospek emiten farmasi dan rumahsakit akan membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana meningkatkan anggaran kesehatan pada tahun 2020 menjadi Rp 132,2 triliun. Angka ini naik 7% dari anggaran tahun 2019. Pemerintah akan melanjutkan program prioritas di bidang kesehatan seperti layanan dan akses kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang diperkuat.

Riset Inggrid Gondoprastowo dan tim dari Deutsche Bank pada 21 Agustus 2019 menyebutkan, di periode kedua pemerintahan, Presiden Jokowi dinilai akan beralih fokus dari yang sebelumnya infrastruktur berat menjadi infrastruktur ringan. Salah satu infrastruktur yang dimaksud ringan tersebut salah satunya kesehatan. “Pemerintah akan mengalihkan fokusnya dari infrastruktur yang sebelumnya keras ke yang sekarang infrastruktur lunak,” tulis Inggrid dalam riset tersebut.

Baca Juga: Menko Puan: Kenaikan iuran BPJS Kesehatan untuk peserta mandiri


Dalam riset tersebut dikatakan bahwa salah satu fokus pemerintah dalam sektor kesehatan ialah peningkatan performa layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Hal ini tampak pada anggaran membiayai iuran Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan di tahun 2020 yang meningkat menjadi Rp 48,8 triliun atau naik 46% dari sebelumnya hanya Rp 26,5 triliun.

Selain berfokus pada BPJS Kesehatan, riset itu menjelaskan bahwa anggaran kesehatan tersebut itu untuk penanganan masalah-masalah kesehatan yang menjadi fokus pemerintah. Beberapa masalah kesehatan yang terjadi juga di Indonesia adalah stunting yang sedang diusahakan dikurangi dan akses kesehatan yang masih dirasa kurang. Selain itu, digunakan juga untuk program kesehatan masa kecil sejak dini.

Baca Juga: Keberatan iuran BPJS Kesehatan naik? Ini cara turun kelas perawatan

Rencana pemerintah yang akan meningkatkan anggaran kesehatan menjadi kabar baik bagi emiten di sektor kesehatan. Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, kenaikan anggaran kesehatan sangat berdampak positif bagi emiten rumah sakit dan farmasi.

“Anggaran belanja yang naik untuk fasilitas kesehatan membantu emiten sektor terkait untuk mencetak pertumbuhan kinerja keuangan,” jelas William.

Editor: Khomarul Hidayat