Anggota komisi IV DPR ragukan swasembada jagung yang diklaim Kemtan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplusnya produksi jagung di nusantara yang diklaim Kementerian Pertanian (Kemtan) terlihat kontradiktif dengan keluhan peternak terkait dengan naiknya harga pakan. Nasib peternak makin terjepit karena beralih ke gandum juga makin meningkatkan biaa produksi. 

Meliat fenomena ini, Anggota Komisi IV DPR, Zainut Tauhid Sa’adi mengaku heran. Karenanya, ia siap mengonfrontasi Kementerian Pertanian dengan pengusaha soal besaran produksi dan kebutuhan jagung yang sesungguhnya.

“Gagasan untuk mempertemukan menjadi salah satu solusi. Kami akan melakukan pengecekan lapangan terdahulu untuk memastikan mana yang benar. Karena laporannya surplus,” ujar Zainut dalam siaran persnya, Jumat (28/9).


Pengecekan langsung dipandangnya perlu dilakukan mengingat produksi jagung ini berhubungan dengan pakan untuk ternak. Dengan harga pakan yang meningkat, efeknya bakal merembet ke harga telur dan daging ayam.

“Kami akan mengkonfrontrasi antara dua data yang beda, mana yang benar. Kami ingin semuanya pasti. Nggak ingin hanya berdasarkan katanya. Karena ini juga akan berimbas ke harga-harga lain,” tutur Zainut.

Sementara itu, Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman menceritakan, saat ini peternak lebih banyak menggunakan gandum daripada jagung untuk bahan baku produksi. Langkah ini diambil karena memang kebutuhan jagung untuk produksi pakan tidak dapat terpenuhi.

Editor: Handoyo .