Anggota parlemen AS akan ungkap UU larangan investasi di perusahaan pertahanan China



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sejumlah pembuat undang-undang dari Partai Republik berencana untuk mengungkap undang-undang untuk menjaga Amerika dari investasi di persuahaan pertahanan asing yang terkait dengan militer China pada pekan ini. Menurut sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters, yang terbaru dalam serangkaian tindakan yang bertujuan membatasi pendanaan AS untuk perusahaan-perusahaan yang berbasis di China.

Mengutip Reuters, Senin (1/6), Perwakilan Mike Gallagher, Jim Banks dan Doug LaMalfa berencana untuk memperkenalkan RUU tersebut, dan dibutuhkan bantuan Menteri Keuangan Steve Mnuchin untuk menyerahkan laporan kepada Kongres yang mencantumkan perusahaan pertahanan asing yang memiliki kontrak substansial dengan, ikatan, atau dukungan dari militer China.

Baca Juga: Washington memperpanjang jam malam! Militer dikerahkan di kota-kota besar AS


Enam bulan setelah laporan itu dikeluarkan, perusahaan dan warga negara Amerika akan diwajibkan untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan itu dan akan dilarang melakukan investasi baru di dalamnya.

"Di satu sisi, Kongres meminta pembayar pajak untuk membantu menumbuhkan militer kita sehingga kita dapat bersaing dengan China. Di sisi lain, dana investasi AS besar-besaran membuang dolar AS ke pangkalan industri militer China," kata Jim Banks dalam sebuah pernyataan. 

"Kita harus mengakhiri disonansi kognitif kita dan berhenti mendanai kebangkitan musuh global utama kita."

Langkah ini dilakukan ketika pemerintah AS mulai memperluas perdagangan dan pertempuran teknologinya dengan Beijing ke pasar modal, karena hubungan antara negara-negara saingan telah memburuk asal-usul virus corona yang mematikan.

Sementara itu belum jelas apakah Demokrat atau Republikan lainnya akan mendukung RUU tersebut, sentimen anti-China sangat tinggi di Capitol setelah China bergerak untuk mengekang kemerdekaan Hong Kong. 

Editor: Herlina Kartika Dewi