KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peritel tanah air kini tengah galau, pasalnya saat ini industri ritel domestik mengalami tekanan dari perubahan pola konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, untuk lebih efisien banyak para peritel menutup atau merelokasi gerai-gerai yang kinerjanya masih kurang baik, untuk menghemat pengeluaran. Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan hal ini merupakan fenomenal anomali ritel di tanah air. Pasalnya, dashboard ekonomi makro Indonesiia saat ini masih cukup baik. Kondisi ini menurutnya sudah berlangsung selama 2,5 tahun terkahir dimulai ketika 2013-2012 lalu. Kondisi ini pernah dialami para peritel pada saat krisis moneter tahun 1997-1998, dimana saat itu peritel memang terpukul akibat penurunan daya beli yang drastis. Imbasnya, kinerja emiten merosot tajam, namun kelesuan yang terjadi saat ini sedikit berbeda. Menurutnya ada perubahan pola konsumsi masyarakat, baik itu ke online maupun ke travelling.
Anomali ritel tanah air, lesu dikala ekonomi kuat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peritel tanah air kini tengah galau, pasalnya saat ini industri ritel domestik mengalami tekanan dari perubahan pola konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, untuk lebih efisien banyak para peritel menutup atau merelokasi gerai-gerai yang kinerjanya masih kurang baik, untuk menghemat pengeluaran. Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan hal ini merupakan fenomenal anomali ritel di tanah air. Pasalnya, dashboard ekonomi makro Indonesiia saat ini masih cukup baik. Kondisi ini menurutnya sudah berlangsung selama 2,5 tahun terkahir dimulai ketika 2013-2012 lalu. Kondisi ini pernah dialami para peritel pada saat krisis moneter tahun 1997-1998, dimana saat itu peritel memang terpukul akibat penurunan daya beli yang drastis. Imbasnya, kinerja emiten merosot tajam, namun kelesuan yang terjadi saat ini sedikit berbeda. Menurutnya ada perubahan pola konsumsi masyarakat, baik itu ke online maupun ke travelling.