Antisipasi dampak Covid-19, Eka Sari Lorena (LRNA) batasi layanan operasional AKAP



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa transportasi darat, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) membatasi layanan operasional segmen AKAP (angkutan penumpang antarkota-antarprovinsi) sebagai antisipasi dampak pandemi Covid-19.

Di semester I tahun 2020, Perseroan telah menjalankan rute baru layanan Jabodetabek Airport Connexion (JAC) yaitu Bogor/Ciawi – Bandara Soekarno - Hatta dan mempertajam “Commuter Lines” yaitu pada sektor Transjabodetabek Regular (TJR) dan Jakarta Residence Connexion (JRC) serta memperkuat sektor “Corporate Rental” dengan masa kontrak di atas 1 tahun.

Direktur Lorena Dwi Rianta Soerbakti menjelaskan, di tengah dampak pandemi Covid-19 ini, Perseroan menerapkan sejumlah strategi antisipasi dan efisiensi di awal April tahun 2020 ini. Layanan operasional segmen AKAP mengalami pembatasan jumlah bus dan penumpang. "Layanan segmen Jabodetabek/Commuter Lines juga mengalami pembatasan, begitupun dengan layanan operasional segmen Shuttle Bus," ujar Dwi, pada Senin (31/8).


Adapun untuk layanan operasional segmen Jabodetabek Airport Connexion mengalami pemberhentian operasional di pertengahan Maret 2020.

Baca Juga: Strategi berbasis data topang perusahaan bertahan dan bertumbuh di era new normal

Untuk memastikan perseroan dapat bertahan menghadapi krisis ekonomi ini, perseroan melakukan efisiensi besar-besaran sehingga biaya tetap (fixed cost) menjadi sangat kecil mengikuti penurunan pendapatan. Perseroan juga melakukan reschedule terhadap kewajiban pada bank atau leasing.

“Namun kewajiban Lorena relatif kecil, seiring dengan mulai dilonggarkannya aturan PSBB dan mulai menggeliatnya bisnis di Indonesia, secara perlahan lahan perseroan juga telah meningkatkan jumlah armada dan layanan yang dioperasikan,” ujar Dwi.

Berdasarkan laporan keuangan Perseroan, Sepanjang kuartal I 2020, emiten jasa transportasi darat, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk meraih pendapatan bersih sebesar Rp 20,97 miliar. Angka tersebut turun 7,33% dibandingkan periode yang sama di 2019 sebesar Rp 22,63 miliar.

Editor: Handoyo .