Apical bersama Tonoto Foundation salurkan oksigen ke pasien Covid-19 di Padang



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Apical Group, salah satu produsen minyak kelapa sawit berkelanjutan yang tergabung dalam Grup Royal Golden Eagle (RGE), bersama dengan Tanoto Foundation, lembaga filantropi independen dalam bidang Pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, mendonasikan sebanyak 18 ton oksigen cair untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19 di Padang.

Masuknya varian Delta ke Sumatera Barat menyebabkan angka penderita Covid-19 masih melonjak tinggi. Saat ini jumlah orang yang positif harian di kota Padang mencapai 400-600 orang per hari, bahkan pernah mencapai rekor 1.664 orang dalam satu hari.

Sebagai upaya melanjutkan ketersediaan kebutuhan oksigen di luar Jakarta dan di dorong oleh arahan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia atas koordinasi dengan industri-industri yang mampu memproduksi oksigen untuk kebutuhan medis, Apical Group bersama dengan Tanoto Foundation turut serta bersama-sama membantu Pemerintah dalam membantu pasokan ketersediaan oksigen bagi para pasien Covid-19 untuk masyarakat di Padang.


CEO Global di Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo, menyatakan komitmen Tanoto Foundation dalam mendukung pemerintah Indonesia selama pandemi Covid-19. 

Baca Juga: HSBC jadi jawara bisnis bank kustodi pada paruh pertama 2021

“Tanoto Foundation memperteguh misi kami untuk mendukung penanganan Covid-19 di Indonesia. Setelah pemerintah Indonesia memutuskan bahwa penggunaan oksigen dibutuhkan oleh kasus Covid-19 ringan dan sedang, kami segera menggunakan jejaring kami untuk mendapatkan oksigen cair demi kebutuhan saudara kita di tanah air,” ujarnya dalam siaran pers,Kamis (5/8).

General Manager Apical Group, Julianus Tarigan menambahkan, dengan kedatangan oksigen dalam ISO Tank dari Pangkalan Kerinci sudah dapat membantu memenuhi kebutuhan dari tingginya angka penderita Covid-19 Bahan ini diakui telah mampu menyelamatkan banyak nyawa, terlebih apabila proses distribusinya dapat tercukupi untuk memenuhi kebutuhan para pasien RSUP M Djamil.

Tingginya angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga membuktikan angka penderita Covid-19 masih tinggi. 

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat menambahkan, “Sumatera Barat secara umum jumlah BOR-nya mencapai 76,99%, sedangkan kapasitas maksimal adalah 80%," ucapnya.

Baca Juga: Begini strategi Aneka Gas Industri (AGII) penuhi permintaan kebutuhan gas medis

Editor: Noverius Laoli