Arab Saudi tunda penetapan harga jual resmi (OSP) minyak Mei hingga pertemuan OPEC+



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Arab Saudi mengambil langkah menunda perilisan harga jual minyak mentah internasional hingga lima hari, menurut salah satu sumber senior Arab Saudi yang akrab dengan masalah ini.

Mengutip Reuters, Minggu (5/4), OPEC yang akan menggelar pertemuan pada Kamis, setelah ditunda dari Senin untuk membahas pengurangan produksi guna mengurangi kelebihan pasokan karena permintaan bahan bakar dunia diperkirakan turun sekitar sepertiga karena pandemi Covid-19.

Perang harga selama sebulan antara Arab Saudi dan Rusia dengan latar belakang pandemi, telah memangkas harga minyak mentah menjadi US$ 34 per barel dari US$ 65 per barel.


Anggota OPEC yang dipimpin oleh Arab Saudi, telah meningkatkan upaya untuk menyelesaikan sengketa dalam beberapa hari terakhir, tetapi mereka telah meminta produsen besar lainnya termasuk Amerika Serikat untuk terlibat.

Baca Juga: Minyak WTI naik 12% ke US$ 28,34 per barel, harapan pemangkasan produksi sentimennya

Produsen utama anggota OPEC semuanya menyatakan harapan ke Rusia, Amerika Serikat dan Kanada bahwa kesepakatan pengurangan produksi akan berhasil. Namun akhir pekan ditandai dengan pembahasan pemangkasan yang sedang berlangsung antara Rusia dan Arab Saudi sehubungan dengan perjanjian OPEC sebelumnya.

Pekan lalu, Presiden AS Donad Trump mengumandangkan kemungkinan kesepakatan antara Arab Saudi dengan Rusia untuk mengurangi produksi sebanyak 10 juta barel hingga 15 juta barel per hari tetapi itu kemungkinan akan membutuhkan kerjasama negara-negara non anggota OPEC, di mana perintah nasional jangan melakukan kontrol atas output perusahaan swasta.

Menteri Perminyakan Irak mengatakan bahwa setiap kesepakatan baru membutuhkan dukungan dari produsen utama dari luar aliansi OPEC+ seperti Amerika Serikat, Kanada dan Norwegia.

Gedung Putih belum menyarankan untuk mencoba membujuk produsen mengurangi output.

Perusahaan minyak nasional Saudi Aramco biasanya mengeluarkan Harga Jual Resmi (OSP) pada tanggal 5 setiap bulan, menetapkan tren untuk harga Iran, Kuwait dan Irak dan mempengaruhi lebih dari 12 juta barel minyak per hari menuju Asia.

"Ini adalah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang belum diambil oleh Aramco sebelumnya. Semoga OSP akan bergantung pada bagaimana pertemuan OPEC + berakhir. Kami melakukan apa yang kami bisa untuk membuatnya (pertemuan) berhasil, termasuk mengambil langkah luar biasa ini untuk menunda OSP , " kata sumber Saudi seperti dikutip Reuters.

Pertemuan OPEC + pada awalnya dijadwalkan berlangsung pada hari Senin, tetapi ditunda hingga 9 April. Tujuannya, "Untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menjangkau semua produsen, termasuk OPEC + dan lainnya", kata sumber Saudi.

Editor: Herlina Kartika Dewi