Arwana Citramulia (ARNA) bakal tambah kapasitas produksi keramik high end



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) melihat potensi pasar keramik menengah ke atas (high end) yang besar di Indonesia. Maka dari itu, setelah merampungkan pabrik glazed porcelain tiles pertamanya di 2021, ekspansi pabrik ini akan berlanjut hingga 2023. 

Chief Operation Officer (COO) Arwana Citramulia Edy Suyanto menjelaskan pada Maret 2021 ini pabrik keramik ubin porselen berglasir (glazed porcelain tiles) ukuran 60x60 cm di Plant 5B, Mojokerto, Jawa Timur akan mulai beroperasi. Kapasitas pabrik ini sebesar 3 juta meter persegi/tahun. 

Adapun pada pekan lalu, Edy bilang pabrik ini sudah menyalakan tungku pembakar sehingga dalam satu pekan ke depan, pabrik anyar ini sudah mulai produksi perdana. 


Baca Juga: Di 2021, Jasa Marga (JSMR) andalkan pendanaan dari perbankan, obligasi dan divestasi

"Plant 5B  ini sebagai pilot project ARNA memasuki segmen menengah ke atas yang selama ini dikuasai produk impor. Nama brand keramik high-end ini adalah Arna sama seperti kode emiten Arwana di Bursa Efek Indonesia," jelasnya dalam paparan publik tahunan secara virtual, Senin (8/3). 

Edy mengatakan, ARNA yakin dengan keunggulan kompetitif dan dukungan jaringan pemasaran yang dimiliki perusahaan sehingga dapat bersaing di segmen ini. Ia menegaskan ARNA tidak akan menunggu waktu yang terlalu lama untuk melakukan ekspansi lagi di produk yang sama. 

"ARNA akan kembali melakukan ekspansi menambah kapasitas produksi jenis yang sama yakni glazed porcelain tiles 60x60 melalui Plant 4C dan 5C dengan capex Rp 350 miliar. Pabrik ini akan mulai dibangun pada 2022 dan target rampung di tahun 2023," ungkapnya. 

Maka dari itu, pada 2023 total kapasitas produksi ARNA khusus untuk produk keramik menengah ke atas sebesar 9 juta meter persegi/tahun. Adapun secara total kapasitas terpasang tentu akan bertambah dari yang sebelumnya 64,37 juta meter persegi/tahun di 2021 akan menjadi 70,37 juta meter persegi/tahun di 2023. 

Baca Juga: Penjualan bersih Multi Bintang Indonesia (MLBI) turun 46,63% (yoy) di tahun 2020

Edy mengungkapkan prospek pasar keramik menengah ke atas terbuka lebar di Indonesia. Menurut data Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) demand produk menegah ke atas atau homogeneous tiles ukuran 60x60 cm berkisar 150 juta meter persegi per tahun. 

"Sedangkan ARNA di tahun ini baru akan produksi dengan volume 3 juta meter persegi/tahun sehingga kami hanya pegang market share 2% saja. Maka dari itu kami merasa peluang ekspansi masih terbuka lebar," ungkap Edy. 

Editor: Tendi Mahadi