AS dan China lagi-lagi bersaing, kini berebut pengaruh vaksin corona



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Persaingan Amerika Serikat (AS) dengan China juga merembet ke urusan vaksin corona. AS dan tiga mitra terdekatnya di Indo-Pasifik berkomitmen untuk memasok hingga satu miliar dosis vaksin virus corona di seluruh Asia pada akhir tahun 2022. Ini untuk melawan pengaruh China yang semakin besar.

Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Australia, India, dan Jepang berjanji pada pertemuan puncak pertama mereka untuk bekerja memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka serta bekerja sama dalam keamanan maritim, dunia maya, dan ekonomi, masalah-masalah penting bagi empat negara tersebut dalam menghadapi tantangan dari China.

“Kami memperbarui komitmen kami untuk memastikan bahwa wilayah kami diatur oleh hukum internasional, berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai universal, dan bebas dari paksaan,” kata Biden tanpa menyebut China seperti dikutip Reuters, Sabtu (13/3).


Baca Juga: Dow Jones naik ke rekor tertinggi tersengat prospek pemulihan ekonomi AS

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan menyebut pertemuan puncak virtual sebagai hari besar bagi diplomasi AS, ketika Washington berusaha untuk merevitalisasi aliansinya.

"Keempat pemimpin itu membahas tantangan yang diajukan oleh China, dan mereka menjelaskan bahwa tidak ada dari mereka yang memiliki ilusi tentang China," kata Sullivan kepada wartawan. Ia menambahkan mereka semua percaya bahwa demokrasi dapat mengalahkan "otokrasi".

Kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan dan Timur, serangan siber baru-baru ini dan keamanan rantai pasokan semi-konduktor, juga dibahas dalam pertemuan virtual emoat negara tersebut. Selain itu juga dibahas masalah nuklir Korea Utara dan kudeta dan "represi dengan kekerasan" di Myanmar.

Dalam pernyataan bersama, Biden, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, berjanji untuk bekerja sama dalam distribusi vaksin corona, iklim dan keamanan.

“Kami memperjuangkan wilayah yang bebas, terbuka, inklusif, sehat, ditambatkan oleh nilai-nilai demokrasi, dan tidak dibatasi oleh paksaan,” tambah mereka.

Para pemimpin tersebut setuju untuk membentuk kelompok ahli membantu mendistribusikan vaksin, serta kelompok kerja tentang perubahan iklim, standar teknologi, dan pengembangan bersama dari teknologi baru. KTT tatap muka akan diadakan akhir tahun ini.

Kerja sama baru

Suga mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menyatakan penentangan yang kuat terhadap upaya China untuk mengubah status quo di wilayah tersebut.

Sementara mengatakan AS, India, Jepang dan Australia telah "tumbuh dewasa" dan akan tetap menjadi pilar penting stabilitas di wilayah tersebut.

Baca Juga: Biden targetkan kehidupan di AS akan kembali normal saat hari kemerdekaan pada 4 Juli

Editor: Khomarul Hidayat