AS umumkan pemulihan hubungan dengan Palestina



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden mengumumkan pada Selasa (26/1/2021) bahwa pihaknya akan memulihkan hubungan dengan Palestina. 

Awal dari langkah ini adalah dengan memperbarui bantuan untuk pengungsi Palestina serta pembalikan dari pemutusan hubungan pemerintahan Trump. Pemerintah AS juga akan mencari solusi atas konflik dua negara yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Melansir Arab News, Duta Besar AS Richard Mills mengumumkan pendekatan Biden pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tingkat tinggi, dengan mengatakan bahwa pemerintahan baru AS meyakini langkah tersebut merupakan cara terbaik untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara demokratis dan Yahudi, sambil menjunjung tinggi aspirasi sah rakyat Palestina untuk keadaan mereka sendiri dan untuk hidup dengan martabat dan keamanan. 


Seperti yang diketahui, Pemerintahan Presiden Donald Trump memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Israel, dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv, memangkas bantuan keuangan untuk Palestina dan membalikkan arah ketidakabsahan permukiman Israel di tanah yang diklaim oleh Palestina.

Baca Juga: Israel akan bangun 2.500 rumah pemukim baru di Tepi Barat dan Yerusalem Timur

Israel merebut Yerusalem timur dan Tepi Barat dalam perang 1967. Komunitas internasional menganggap kedua wilayah itu sebagai wilayah pendudukan, dan Palestina tetap berjuang untuk merebut kembali wilayah tersebut. 

Israel telah membangun jaringan permukiman yang sangat luas yang menampung hampir 700.000 pemukim Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem sejak pendudukan mereka pada tahun 1967.

Baca Juga: Pemerintahan Joe Biden tetap pertahankan kedutaan AS di Yerusalem

Rencana perdamaian yang dilakukan oleh Trump setahun lalu lebih berpihak pada Israel pada masalah-masalah utama yang diperdebatkan termasuk perbatasan dan status Yerusalem dan permukiman Yahudi. Hal itu ditolak keras oleh orang-orang Palestina.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie