Asyik, bankir isyaratkan bunga KPR bakal turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari 2020 telah memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Penurunan suku bunga ini merupakan salah satu strategi operasi moneter BI untuk menjaga likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.

Tentunya, salah satu penurunan ini juga diharapkan dapat lebih mendorong penyaluran kredit perbankan. Termasuk kredit pemilikan rumah (KPR). Pasalnya, Survei Harga Properti Residensial (SHPR) BI memperkirakan harga properti residensial pada triwulan I 2020 akan lebih rendah. Hal ini disebabkan melambatnya kenaikan harga rumah tipe menengah dan besar.

Baca Juga: Bank dorong ekspansi cabang digital


Walhasil, beberapa bank yang dihubungi Kontan.co.id pun merespon positif kebijakan BI dan mengisyaratkan adanya penurunan bunga KPR. PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya yang akan memantau kondisi pasar KPR lebih dulu sebelum memutuskan untuk memangkas bunga KPR. 

"Kami sebisa mungkin memberikan bunga terbaik, dan ada banyak pengaruh terutama dari cost of fund (biaya dana)," ujar Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).

Lebih lanjut, bank bersandi saham BNGA ini mengatakan bila kondisi likuiditas di pasar keuangan mengalami perbaikan, tidak berlebihan kalau biaya dana yang dikeluarkan bank untuk memperoleh dana bakal menciut. "Sehingga bunga pinjaman bisa turun," sambungnya.

Lani menyebut perseroan pun sudah punya sederet program untuk memfasilitasi kebutuhan calon nasabah. Misalnya, CIMB KPR XTRA dengan buna mulai dari 3,65, KPR XTRA Manfaat dengan bunga KPR 0% dan beberapa promo lainnya.

Baca Juga: Mendekati tanggal cum dividen, simak rekomendasi tiga emiten perbankan ini

Sebagai informasi saja, saat ini suku bunga dasar kredit (SBDK) kredit konsumsi CIMB niaga untuk KPR sebesar 9,55% dan non KPR 9,95% per akhir Januari 2020.

Editor: Tendi Mahadi