Awas, posisi pekerjaan ini berpotensi hilang pasca pandemi corona



KONTAN.CO.ID - Sydney. Pandemi virus corona mengubah tatanan dunia. Berbagai jenis pekerjaan diperkirakan akan hilang pasca pandemi corona. Pasalnya, di tengah pandemi pandemi corona, sejumlah pekerjaan bisa dilakukan dari jarak jauh dan tidak membutuhkan manajer tertentu.

Salah satunya adalah pekerjaan sebagai manajer, terutama manajer level menengah, karena banyak perusahaan yang melakukan perampingan sebelum pandemi terjadi sekarang mempercepat langkah tersebut.

Seperti yang diceritakan oleh manajer bidang pemasaran Wendy Robertson ketika dia dipanggil bosnya. "Saya sudah menyadari bisnis di mana saya bekerja tidak akan bisa bertahan," katanya kepada ABC.


Baca juga: Banyak toko tutup, Apple malah cetak rekor ini 

"Bagi bos saya keadaannya lebih susah, dia mungkin akan lebih menderita dibandingkan saya."

Posisi manajerial bagi Wendy tidak akan ada lagi, karenanya ia diberhentikan. Dia sekarang hanya bisa bekerja dengan sistem kontrak, yang ia tak pernah bayangkan sebelumnya. "Saya tidak mau berhenti dari jabatan yang tadinya permanen kemudian menjadi pegawai kontrakan, karena itu adalah hal yang aneh, namun keadaan memaksa saya harus seperti itu," imbuhnya.

Posisi manajer level menengah paling rentan

Menurut sebuah perusahaan konsultan Martin North, apa yang dialami Wendy banyak terjadi pada banyak manajer level menengah yang sudah kehilangan pekerjaan. Martin North melakukan survei terhadap 1.000 orang dengan bertanya kekhawatiran apa yang mereka rasakan sekarang ini.

Dalam survei terbaru tersebut, mereka mampu melacak jenis industri apa yang paling rentan sekarang ini. "Sekarang ini kita melihat adanya pengangguran yang lebih terstruktur," katanya.

"Jadi saya melihat mereka yang bekerja di sektor jasa keuangan, sektor konsultan, pekerjaan administrasi di sektor swasta, semua khawatir dengan pekerjaan mereka."

"Yang terutama rentan adalah posisi manajer level menengah. Tampaknya perampingan yang paling banyak terjadi di perusahaan besar adalah pada tingkat ini."

Editor: Adi Wikanto