Bagaimana prospek ekonomi Indonesia ke depan di tengah kenaikan kasus covid-19?



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perekonomian Indonesia sudah menunjukkan tren yang membaik. Hal ini terlihat dari kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 yang sudah lebih baik daripada kondisi kuartal II-2020. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 sebesar minus 5,3% yoy. Kemudian, pada kuartal III-2020 pertumbuhan tercatat minus 3,49% yoy.

Meski membaik, tetapi perekonomian masih tetap berada dalam zona negatif. Dengan perkembangan tersebut, muncul pertanyaan kapan perekonomian Indonesia akan kembali ke zona positif? 


Ekonom senior Institute for development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri pun memprediksi, kalau kembali positifnya perekonomian Indonesia baru akan terjadi pada kuartal II-2021.

Baca Juga: Fundamental kuat jadi harga mati dalam menyusun portofolio reksadana saham

“Akibat pandemi ini, ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi yang relatif lebih lama dibandingkan negara-negara peer. Jadi kita baru bisa positif pada kuartal II tahun depan,” ujar Faisal, Kamis (26/11). 

Menurut perhitungannya, pada kuartal IV-2020 nanti pertumbuhan masih akan terkontraksi di minus 1,6% yoy. Pada kuartal I-2021 akan di minus 0,7% yoy. Baru pada kuartal II-2021 akan positif di 1,4% yoy. 

“Most likely angkanya. Tetapi minus sampai kuartal I tahun depan mengingat virus ini akan mencapai puncaknya pada Januari atau Februari dan vaksinnya juga belum jelas,” tambahnya. 

Baca Juga: Kinerja Bank BCA Tetap Solid, Simak Rekomendasi untuk Saham BBCA

Berbeda dengan Faisal, peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi lebih optimistis kalau perekonomian akan berpotensi tumbuh positif baik secara kuartalan maupun tahunan pada kuartal IV-2020. 

Ia menjabarkan, dengan perkiraan pertumbuhan per kuartalan pada kuartal IV-2020 bisa 1,8%, maka pertumbuhan tahunan di kuartal IV-2020 akan berada di zona 0%. 

Editor: Noverius Laoli