KONTAN.CO.ID - Jakarta. Banyak yang tidak menyadari bahwa ada sejumlah kebiasaan penyebab tekanan darah tinggi. Anda perlu menghentikan kebiasaan penyebab tekanan darah tinggi agar tidak terkena penyakit hipertensi, stroke, dan serangan jantung. Tekanan darah tinggi sering dipicu oleh adanya kebiasaan hidup tidak sehat yang tidak disadari. Jika berlangsung terus-menerus, hal itu akan mengembangkan berbagai penyakit. Tekanan darah tinggi yang berlangsung konstan merupakan salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskular (gangguan pada jantung dan pembuluh darah), seperti penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, efek tekanan darah tinggi juga bisa meliputi:
- Kerusakan otak
- Kerusakan ginjal kerusakan mata
- Disfungsi seksual
Mengutip Kementerian Kesehatan, tekanan darah normal mengacu pada ukuran kurang dari 120/80 mmHg atau dibaca sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg. Sementara, tekanan darah tinggi diukur dengan kategori berikut:
- Pra-hipertensi: sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 mmHg
- Hipertensi tingkat I: sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg
- Hipertensi tingkat II: sistolik lebih dari 160 mmHg dan diastolik di atas 100 mmHg.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Stroke & Serangan Jantung, Waspadai Penyebab Darah Tinggi Ini Beberapa kebiasaan hidup tidak sehat yang bisa menjadi penyebab tekanan darah tinggi itu, meliputi: 1. Minum kopi setiap hari
Kebiasaan kedua penyebab tekanan darah tinggi adalah minum kopi setiap hari. Mengutip Healthline, kebiasaan minum-minuman berkafein memiliki efek samping dapat memicu tekanan darah tinggi. Disarankan membatasi konsumsi kafein hingga 300 mg ke bawah atau sekitar 2-3 cangkir kopi per hari, untuk membantu menghindari tekanan darah tinggi mencapai tingkat kritis. “Ekstrak teh hijau dan produk terkait kafein lainnya, seperti matcha, semuanya meningkatkan lonjakan adrenalin pada pasien,” kata Dr. Satjit Bhusri, ahli jantung di Lenox Hill Hospital di New York City.
Baca Juga: Ini Tahapan Proses Kematian, Gejalanya Mulai Terlihat sekitar 1-3 Bulan Sebelumnya Editor: Barratut Taqiyyah Rafie