Bakal IPO, Intip Profil Mora Telematika Indonesia (MORA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA), perusahaan yang bergerak di industri telekomunikasi akan melakukan penawaran umum perdana saham atawa initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya 2,61 miliar saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel Mora Telematika.

Nilai tersebut setara dengan 11% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Mora Telematika setelah penawaran umum perdana saham dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Perusahaan yang juga dikenal dengan nama Moratelindo ini menetapkan kisaran harga penawaran antara Rp 368 sampai dengan Rp 396 per saham.

Dengan demikian MORA berpotensi mendapat dana segar dari IPO sebanyaknya-banyaknya Rp 1,03 triliun.


Baca Juga: Mora Telematika (MORA) akan IPO, Targetkan Kinerja Tumbuh Dua Digit

Berdiri pada tahun 2000, Moratelindo memulai usahanya sebagai penyedia layanan internet dan kartu telepon. Kemudian, di tahun 2007, Moratelindo bertransformasi menjadi perusahaan penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi dengan membangun jaringan kabel serat optik sepanjang 7,5 km di Pulau Jawa.

Di tahun 2008 Moratelindo mendirikan perusahaan anak di Singapura serta membangun kabel laut Moratelindo International Cable-System One (MIC1) yang menghubungkan Jakarta dengan Singapura. Di tahun 2009, Moratelindo aktif mengembangkan jaringan internasional dengan membangun jaringan kabel serat optik bawah laut Batam-Dumai-Malaka (BDM).

Di tahun 2010, seiring dengan kepercayaan yang tumbuh kuat kepada Perseroan, Pemerintah Singapura memberikan lisensi Facilities-Based Operations (FBO) sebagai gateway untuk layanan leased line internasional.

Baca Juga: Di balik Para Pemilik Moratelindo (MORA), Ada Sinarmas dan Pengendali IBST Farida Bau

Di tahun yang sama, Moratelindo memperkuat jaringannya dengan membangun Sumatra Backbone yang merupakan pembangunan jaringan backbone baik untuk Submarine Cable dan Inland Cable yang melintasi sepanjang Pulau Sumatra.

Pemerintah Indonesia juga mempercayakan Moratelindo untuk mendukung pengembangan infrastruktur lokal nasional dengan memberikan izin-izin dan lisensi usaha telekomunikasi seperti jaringan tetap tertutup (JARTUP), network access point (NAP), internet service provider (ISP), dan jaringan tetap lokal (JARTAPLOK).

MORA juga dipercaya untuk membangun dan mengoperasikan pusat data nasional yaitu Nusantara Internet Exchange (NIX). Untuk mendukung kegiatan usaha, di tahun 2012 Moratelindo mendirikan 6 Nusantara Data Center (NDC) dengan standard design Tier 2, yang saling terintegrasi di Medan, Batam, Palembang, Jakarta, Surabaya, Bali.

Editor: Wahyu T.Rahmawati