Bakal IPO, Ladangbaja Murni tawarkan harga awal di kisaran Rp 110-Rp 135 per saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ladangbaja Murni tengah melaksanakan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) dengan harga penawaran awal di kisaran Rp 110-Rp 135 per saham. Masa penawaran awal berlangsung sejak 26 April 2021 hingga 30 April 2021.

Melalui IPO, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan produksi baja serta produk turunan baja ini akan melepas sebanyak-banyaknya 200 juta saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Jika dihitung, minimal perusahaan akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 22 miliar dari gelaran IPO ini. Ladangbaja pun telah menggandeng PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dari aksi korporasi ini.


Dalam IPO ini, perusahaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 280 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru dengan rasio 5:7. Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa dengan harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian.

Manajemen Ladangbaja Murni mengatakan, IPO ini dilakukan sebagai landasan perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya di lini produksi turunan baja, yakni mould base

Sebagai informasi, mould base adalah cetakan berbahan dasar baja berkualitas tinggi yang digunakan untuk membentuk plastik menjadi bentuk yang diinginkan.

Baca Juga: Hutama Karya kembali dipercaya menggarap proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI - Kota

"Pengembangan bisnis mould base dilakukan seiring dengan produksi bahan baku jadi berbahan plastik yang semakin merajalela dan digunakan di kehidupan sehari-hari, mulai dari peralatan rumah tangga hingga industri otomotif," kata manajemen, Selasa (27/4). 

Oleh karena itu, perusahaan akan menjadi pionir produsen mould base yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia.

Sesuai informasi pada prospektus IPO, sebesar 50% dana hasil IPO akan digunakan Ladangbaja untuk modal kerja yang terdiri dari pembelian bahan baku produksi, biaya rekrutmen, riset, dan biaya kegiatan operasional divisi baru. 

Kemudian, sisa 50% dana IPO bakal digunakan untuk belanja modal pembelian mesin produksi dan perluasan divisi baru yakni divisi moulding untuk pengembangan salah satu produk unggulan perusahaan, yakni mould base dan precision mould.

Editor: Anna Suci Perwitasari