Bakal IPO, Widodo Makmur Unggas (WMU) incar penjualan Rp 4,3 triliun di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU) optimis kinerjanya akan meroket di tahun 2021. Sampai tutup tahun nanti, WMU mengincar penjualan sebesar Rp 4,3 triliun.

Catatan saja, realisasi penjualan WMU pada tahun 2020 lalu diproyeksikan sekitar Rp 1,1 triliun. Dengan kata lain, berdasarkan hitungan Kontan.co.id, WMU membidik pertumbuhan penjualan hingga sekitar 290,90% secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi menjelaskan, upaya perusahaan untuk mengejar target penjualan bakal ditopang oleh ekspansi setelah WMU melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) nanti.


Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) gandeng Pertamina untuk bangun pabrik bahan baku obat parasetamol

“Dengan penambahan dari hasil penambahan pengembangan fasilitas produksi serta yang ada, itu kami target di tahun 2021 itu di sekitar Rp 4,3 triliun. Jadi efeknya cukup luar biasa peningkatannya dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 4,3 triliun,” kata Ali dalam acara Due Dilligence Meeting dan Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Widodo Makmur Unggas di Jakarta yang disiarkan secara virtual, Rabu (6/1).

Seperti diketahui, dalam IPO nanti, WMU akan melepas sebanyak-banyaknya 5.923.076.900 saham atau setara dengan sebanyak-banyaknya 35% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO ke publik. 

Harga saham yang ditawarkan dalam hajatan IPO tersebut berkisar antara Rp 142 sampai Rp200. Dengan demikian, hitungan Kontan.co.id, potensi dana segar yang terkumpul bisa mencapai Rp 841,07 miliar - Rp 1,18 triliun.

Penawaran umum perdana bakal berlangsung pada 7 Januari – 13 Januari 2021, sementara pencatatan saham di BEI direncanakan pada 29 Januari 2021. WMU menunjuk CIMB Niaga Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, dan Samuel Sekuritas sebagai Joint Lead Underwriters (JLU).

Baca Juga: Di tengah pandemi, volume penjualan dan produksi Lotte Chemical (FPNI) kompak naik

Rencananya, sebanyak 74,3% dana hasil bersih IPO yang didapat akan dipergunakan untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi.Caranya antara lain dengan membangun beberapa fasilitas seperti fasilitas Breeding PS Farm Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, fasilitas Layer Commercial Farm di Klaten, fasilitas Hatchery di Sukabumi, fasilitas Broiler Commercial Farm di Wonogiri, fasilitas Slaughterhouse di Cianjur, dan fasilitas Feedmill di Ngawi.

Editor: Tendi Mahadi