KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menargetkan pengembangan bisnis green hydrogen bisa dimulai tahun ini. Karena itu, perusahaan menghitung, kebutuhan investasi awal diperkirakan ada di kisaran US$ 3 juta hingga US$ 5 juta. Direktur Utama PGE Ahmad Yurianto mengungkapkan, pengembangan green hydrogen direncanakan dapat dilakukan pada wilayah kerja panas bumi (WKP) eksisting yang dimiliki saat ini. "Kalau kami lihat wilayah kerja, kami bisa bangun green hydrogen belt dan ini masa depan carbon neutral untuk Indonesia. Investasi awal dikisaran US$ 3 juta sampai US$ 5 juta," jelas Ahmad dalam diskusi virtual, Jumat (21/5).
Bakal kembangkan bisnis green hydrogen, PGE butuh investasi awal hingga US$ 5 juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menargetkan pengembangan bisnis green hydrogen bisa dimulai tahun ini. Karena itu, perusahaan menghitung, kebutuhan investasi awal diperkirakan ada di kisaran US$ 3 juta hingga US$ 5 juta. Direktur Utama PGE Ahmad Yurianto mengungkapkan, pengembangan green hydrogen direncanakan dapat dilakukan pada wilayah kerja panas bumi (WKP) eksisting yang dimiliki saat ini. "Kalau kami lihat wilayah kerja, kami bisa bangun green hydrogen belt dan ini masa depan carbon neutral untuk Indonesia. Investasi awal dikisaran US$ 3 juta sampai US$ 5 juta," jelas Ahmad dalam diskusi virtual, Jumat (21/5).