Banggar DPR soroti belum adanya agenda data base dan Sislognas di RKP 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, pada hari ini Senin (29/6) membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021.

Di dalam agenda tersebut, Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Bappenas Taufik Hanafi yang juga selaku Koordinator RKP Pemerintah mengatakan, pada tahun depan terdapat 7 prioritas nasional (PN) di dalam perancangan RKP 2021.

"Tema RKP 2021 adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. Ada 7 PN di dalam perancangan RKP ini," ujar Taufik di dalam agenda rapat kerja dengan DPR RI, Senin (29/6).


Baca Juga: Susun RKP 2021, Bappenas dorong pembangunan di tiga sektor ini

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah menjelaskan, ada beberapa catatan yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah dalam penyusunan RKP tahun 2021. Nantinya, catatan ini akan dibahas kembali setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) membacakan nota keuangan pada 16 Agustus 2020 mendatang.

Banggar DPR RI menilai, agenda pembangunan data base dan sistem logistik nasional (sislognas) belum terlihat di dalam rencana kerja tahun 2021. Padahal agenda ini sangat penting untuk membangun ketahanan sektor primer, khususnya pangan dan energi.

"Sislognas dapat mengidentifikasi peta masalah, aktor, supply-demand chain yang secara real time bisa terlihat dalam dashboard sebagai penyokong kebijakan yang akurat, sekaligus mitigasi masalah," kata Said.

Banggar juga meminta agar ketahanan pangan dan energi bisa menjadi fokus utama dalam RKP 2021, untuk mengurangi ketergantungan pada impor.

"Terciptanya ketahanan pangan dan energi ini akan mampu membuat akselerasi pemulihan ekonomi nasional 2021," tandasnya.

Secara rinci, ketujuh agenda PN dalam RKP 2021 adalah sebagai berikut. Pertama, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan. PN ini mencakup industri, investasi, UMKM, ketahanan pangan, kemaritiman, perikanan, kelautan, dan energi.

Editor: Yudho Winarto