Bank daerah ramai-ramai pertebal modal di tengah pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah provinsi dan pemerintah daerah ramai-ramai akan melakukan penambahan modal terhadap Bank Pembangunan Daerah (BPD) tahun ini. Tambahan modal itu akan jadi amunisi baru dalam melakukan ekspansi bisnis di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Bank Sumsel Babel (BSB) misalnya akan mendapatkan injeksi modal Rp 93,5 miliar dari Pemprov dan pemda di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung tahun ini meskipun rasio permodalan perseroan masih cukup kuat.

Baca Juga: Multifinance boleh umumkan batas pengajuan restrukturisasi, ini syaratnya


Sebesar Rp 55,5 miliar sudah direalisasikan pada semester I. " Sisanya akan direalisasikan pada semester II ini," kata Direktur Pemasaran BSB Antonius Prabowo Argo pada Kontan.co.id, Senin (6/7).

Sementara per Mei 2020, permodalan BSB mencapai Rp 3,41 triliun dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) 19,81%. Itu meningkat dari akhir 2019 yang tercatat sebesar Rp 3,32 triliun dengan CAR 18,9%.

Menurut Antonius, CAR tersebut masih masih kuat dalam menjalani bisnis di tengah pandemi Covid-19. Adapun sepanjang semester I, perseroan telah melakukan restrukturisasi kredit kepada sebanyak 217 debitur.

Bank Sumut juga mendapat tambahan modal tahun ini sebesar Rp 150 miliar. Itu telah diterima pada kuartal I lalu yang terdiri dari Rp 100 miliar dari pemprov dan 50 miliar dari pemda di Sumatera Utara. Tambahan modal itu membuat permodalan bank daerah ini masih cukup solid dengan CAR 18,02% per akhir Mei.

Baca Juga: Selama pandemi, BRI sudah salurkan KUR senilai Rp 56 triliun

Sementara rencana Bank Sumut melantai di bursa saham (Initial Public Offering/IPO) tahun ini ditunda karena pandemi. Aksi korporasi itu akan diundur hingga 2022. Syahdan Siregar, Sekretaris Perusahaan Bank Sumut bilang, dana yang dibidik dari IPO itu sekitar Rp 600 miliar-Rp 1 triliun.

Editor: Tendi Mahadi