Bank hingga fintech, gurita bisnis keuangan Grup Astra



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) tidak hanya dikenal sebagai perusahaan otomotif, tetapi juga lini bisnis yang meluas hingga ke sektor jasa keuangan. Gurita bisnis keuangan Grup Astra tersebar mulai dari bank, multifinance, asuransi, modal ventura dan fintech.

Direktur in-Charge Astra Financial Suparno Djasmin menyebut sektor jasa keuangan yang menyumbang porsi pemasukan terbesar bagi induk perusahaan adalah PT Federal Internasional Finance (FIF).

Ini merupakan perusahaan multifinance, yang khusus membiayai sepeda motor kepada konsumen. “Kontribusi terbesar, untuk sementara jika dilihat secara profitability memang dari FIF Group. Itu adalah bisnis multifinance dari grup Astra Financial,” kata Suparno di Jakarta, Jumat (20/9).


Merujuk laporan keuangan 2018, FIF Group mencatatkan pendapatan Rp 9,46 triliun naik 10,12% secara year on year (yoy). Dari jumlah tersebut, pembiayaan konsumen berkontribusi sebesar 99,15% dari total pendapatan perusahaan. Menyusul pendapatan dari bunga, denda dan lainnya.

Astra tidak hanya punya satu multifinance tapi lima sekaligus dan itu belum terhitung anak usahanya. Khusus pembiayaan mobil, ada PT Astra Sedaya Finance dan PT Toyota Astra Financial Service.

Baca Juga: Penjualan mobil diprediksi turun, ini strategi Astra International (ASII)

Sedangkan pembiayaan alat berat, perusahaan yang didirikan William Soerjadjaja ini punya PT Komatsu Astra Finance dan PT Surya Artha Nusantara.

Banyaknya perusahaan multifinance yang dibentuk tak membuat Astra Grup puas. Mereka juga merambah ke bisnis asuransi umum dengan nama PT Asuransi Astra Buana, yang menyediakan produk asuransi mobil, motor, mikro, kebakaran, alat berat serta lainnya.

Selain itu, ada PT Astra Aviva Life, perusahaan asuransi jiwa ini memberikan layanan proteksi kesehatan, proteksi pendidikan, dana pensiun, rencana masa depan serta proteksi kecelakaan, baik untuk memenuhi kebutuhan individu, orang tua maupun pasangan.

Pada 2018 lalu, perusahaan kantongi total pendapatan Rp 3,60 triliun, atau turun dari tahun sebelumnya Rp 3,78 triliun.

Astra International juga memiliki saham di PT Bank Permata Tbk sebesar 44,56%. Pada paruh pertama 2019, bank berkode saham BNLI ini membukukan laba bersih sebesar Rp 711,39 miliar. Dibandingkan realisasi tahun lalu, laba tersebut meningkat signifikan yaitu sebesar 146,29%.

Bank Permata juga mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 2,54% yoy menjadi Rp 2,7 triliun.

Editor: Yudho Winarto