Bank pasang bunga deposito tinggi, ternyata begini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat perbankan lebih waspada dalam menjaga likuiditas. Sebab, bukan tidak mungkin dalam tren restrukturisasi dan pelemahan ekonomi, risiko likuiditas menjadi semakin tinggi. 

Alhasil, beberapa bank mulai aktif menawarkan deposito tinggi guna menjaga likuiditas. Merujuk data Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia per 10 Juli 2020 saat ini rata-rata deposito tertinggi untuk tenor 1, 3, 6 dan 12 bulan cukup tinggi. Antara lain 9,5% untuk tenor 1 dan 3 bulan, lalu 8,75% untuk 6 bulan dan 9% untuk 12 bulan. 

Penawaran tertinggi untuk tenor 1 bulan di periode ini ada di Bank Mega yakni 7% lalu Bank Commonwealth dan Bank Mayora dan Bank Mandiri sebesar 6%. Tawaran bunga deposito ini relatif tidak banyak bergerak secara month on month (mom) atau malah menurun sekitar 25 bps untuk Bank Mayora dan Bank Mandiri. 


Baca Juga: Penempatan dana LPS ke bank yang terancam gagal tidaklah gratis

Beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id mengatakan, sejauh ini sebenarnya likuiditas masih sangat cukup. Adapun, besaran bunga tersebut merupakan strategi pengelolaan likuiditas sekaligus mengikuti pergerakan tingkat bunga deposito di pasar. 

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan menjelaskan tingkat rasio likuiditas perseroan alias loan to funding ratio (LFR) dan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) masih sangat pruden yakni di batas aman 85%. 

"Posisi likuiditas Bank Mandiri saat ini dalam keadaan aman dimana semua rasio likuiditas terjaga dalam batasan limit sesuai ketentuan," kata Rully, Minggu (12/7). 

Rully menjelaskan, rasio tersebut menandakan bahwa masih terdapat aset likuid yang cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas. Walau sedang krisis ekonomi akibat wabah virus corona, bank berlogo pita emas ini menjamin kalau likuiditas masih bakal stabil. "Bank Mandiri selalu menjaga tingkat likuiditas dalam level yang aman guna memenuhi kewajiban jatuh tempo dan kebutuhan operasional bank," tegasnya. 

Sebagai tambahan informasi, merujuk laporan bulan Mei 2020 total deposito Bank Mandiri (bank only) telah mencapai Rp 287,85 triliun. Realisasi tersebut meningkat cukup tinggi yaitu 14,91% secara year on year (yoy). 

Senada dengan Bank Mandiri, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan juga mengatakan saat ini tingkat bunga deposito perseroan dipatok sesuai dengan rata-rata bunga di pasar perbankan. Sebagai informasi, merujuk data PIPU per 10 Juli 2020, bunga tertinggi CIMB Niaga untuk tenor 1 dan 3 bulan dipatok 5,35%. Sementara untuk bunga tertinggi tenor 6 dan 12 bulan yakni stabil di level 5,5%. 

Editor: Herlina Kartika Dewi