KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat telah mengeluarkan sinyal untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter pasca krisis Covid-19. Langkah tapering off ini bakal berdampak pada stabilitas pasar keuangan Indonesia termasuk harga dan yield surat berharga negara (SBN). Di sisi lain, Pandemi telah membuat masyarakat semakin gemar menyimpan dananya di perbankan. Namun, Pengamat Perbankan sekaligus Ekonom INDEF Aviliani bilang sifat perbankan memang mengikuti pasar. Artinya, ketika permintaan kredit besar, otomatis fungsi intermediasi pun bergulir. Ia menilai sebenarnya bank sudah menyalurkan kredit, karena akan jadi masalah ketika dana pihak ketiga terlalu banyak namun kredit terlalu sedikit. Tapi pelunasan kredit lebih banyak dibandingkan permintaan kredit.
Bank perlu mewaspadai efek tapering off terhadap kepemilikan SBN, ini alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat telah mengeluarkan sinyal untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter pasca krisis Covid-19. Langkah tapering off ini bakal berdampak pada stabilitas pasar keuangan Indonesia termasuk harga dan yield surat berharga negara (SBN). Di sisi lain, Pandemi telah membuat masyarakat semakin gemar menyimpan dananya di perbankan. Namun, Pengamat Perbankan sekaligus Ekonom INDEF Aviliani bilang sifat perbankan memang mengikuti pasar. Artinya, ketika permintaan kredit besar, otomatis fungsi intermediasi pun bergulir. Ia menilai sebenarnya bank sudah menyalurkan kredit, karena akan jadi masalah ketika dana pihak ketiga terlalu banyak namun kredit terlalu sedikit. Tapi pelunasan kredit lebih banyak dibandingkan permintaan kredit.