KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank Sentral Eropa kembali mengendorkan kebijakan moneter dengan menurunkan lagi suku bunga negatifnya pada Kamis (12/9). ECB menurunkan suku bunga deposito 10 basis poin dari minus 0,4% menjadi minus 0,5%. Tujuannya agar bank lebih getol menggelontorkan kredit untuk mendorong ekonomi. Kebijakan suku bunga negatif dianggap tepat hanya untuk Eropa dan Jepang yang memiliki inflasi rendah kronis dan pertumbuhan ekonomi lemah.
Namun kebijakan suku bunga negatif memikat negara lain untuk mengadopsinya. Seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang meminta bank sentral AS, The Federal Reserve, memangkas bunga hingga ke teritori negatif. Seperti apa gambaran dan cara kerja suku bunga negatif ini? Berikut sedikit penjelasannya yang dirangkum oleh Reuters. Baca Juga: Sentil lagi The Fed, Trump minta bunga dipangkas menjadi nol atau negatif Mengapa beberapa bank sentral mengadopsi bunga negatif? Untuk mengatasi krisis keuangan global yang dipicu runtuhnya Lehman Brothers pada 2008 silam, banyak bank sentral memangkas suku bunga mendekati nol persen. Satu dekade kemudian, suku bunga tetap rendah di sebagian besar negara karena pertumbuhan ekonomi yang lemah. Dengan sedikit ruang untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, beberapa bank sentral utama dunia telah mengambil langkah kebijakan yang tidak konvensional, termasuk kebijakan suku bunga negatif. Kawasan mata uang euro, Swiss, Denmark, Swedia dan Jepang telah memungkinkan suku bunga turun sedikit di bawah nol. Bagaimana cara kerjanya?