Bank sudah siapkan sistem untuk implementasikan QRIS berbasis CPM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standardisasi pembayaran berbasis kode respon cepat atau QR Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Costumer Presented Mode (CPM) akan diimplementasikan tahun ini. Sejak 29 Februari telah dilakukan piloting atau program percontohan QRIS CPM tersebut hingga empat bulan ke depan.

Perbankan telah mempersiapkan diri untuk implementasi QRIS CPM tersebut. Nantinya konsumen akan memiliki QR code sendiri dalam melakukan transaksi untuk kemudian dibaca oleh merchant. Dengan begitu, transaksi QR juga akan bisa dilakukan lewat gadget jadul.

Baca Juga: BTN: Buyback saham bukan dalam bentuk treasury stock


PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya sudah melakukan persiapan untuk implementasi tersebut. Bank ini saat ini ikut melakukan piloting QRIS CPM bersama dengan BI. "Secara sistem, CIMB sudah siap untuk mengimplementasikan QRIS CPM," Kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB pada Kontan.co.id, Kamis (12/3)

Lani tidak bisa menjabarkan berapa investasi yang disiapkan CIMB untuk implementasi QRIS CPM tersebut. Sebab, itu sudah termasuk dalam total investasi pengembangan digital perseroan.

Saat ini BI masih terus melakukan pengembangan QRIS. Implementasi tahap pertama sistem pembayaran itu baru baru bersifat Merchant Presented Mode (MPM) yang dimulai sejak 1 Januari 2020.

Lantaran berbasis MPM maka penjual (merchant) akan menampilkan QR code pembayaran di mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk di-scan oleh pembeli ketika melakukan transaksi pembayaran.

Baca Juga: Demi penuhi PSAK 71, BTN cuma bagikan dividen Rp 20,92 miliar

CIMB Niaga tercatat memiliki hampir sekitar 85.000 mesin EDC. Sebanyak 90% dari jumlah tersebut sudah bisa digunakan melakukan transaksi QR. Hingga Februari 2019, transaksi mesin EDC perseroan tumbuh di atas 11%.

Editor: Tendi Mahadi