KONTAN.CO.ID - AMBON. Kasus dugaan pembobolan dana Rp 124 miliar milik nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Ambon menghebohkan publik di Maluku Banyak warga di Ambon ramai-ramai menarik uang yang disimpan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Ambon setelah mereka mengetahui adanya kasus dugaan pembobolan dana nasabah di bank milik pemerintah tersebut. Berdasarkan pantauan Kompas.com di kantor BNI Cabang Ambon di Jalan Said Perintah, banyak nasabah yang panik memilih menarik simpanannya karena merasa uang yang mereka simpan di bank tersebut tidak lagi aman.
Baca Juga: BNI perkuat keamanan transaksi e-channel lewat cara ini “Saya dengar berita itu kemarin malam, saya langsung datang ke sini untuk menarik semua uang simpanan saya, takut saya,” kata Ongen kepada
Kompas.com saat sedang mengantre di ruang tunggu bank tersebut, Kamis (17/10). Ongen menyebut ada sejumlah uang miliknya yang telah ia depositokan di bank tersebut. Sayangnya, uang tersebut belum bisa diambil karena belum waktunya. "Kalau yang deposito itu belum bisa diambil, tapi sementara diusahakan, siapa juga mau menyimpan uang kalau kondisinya seperti ini,” ujarnya. Nasabah lain, Wati mengaku ia dan suaminya datang langsung ke bank BNI untuk menarik uang simpanan mereka karena takut ikut dicuri. "Rencana mau dipindahkan saja, teman-teman saya juga kontak saya semalam begitu, mereka juga panik,” katanya.
Baca Juga: Waspadalah, waspadalah! Ini ragam modus pembobolan rekening bank Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Maluku, Bambang Hermanto kepada
Kompas.com meminta warga, khususnya para nasabah BNI, agar tetap tenang. “Masyarakat agar tenang tidak perlu melakukan penarikan karena selama tercatat dalam buku tabungan dan pembukuan bank tetap aman. Untuk itu, masyarakat agar membudayakan mem-print buku tabungan secara berkala untuk dapat mengetahui posisi saldo tabungan,” imbau Bambang via telepon seluler. Dia juga mengimbau kepada para nasabah BNI agar tetap melakukan transaksi di teller kantor maupun
delivery channel yang disediakan oleh bank dengan tetap memperhatikan keamanan.
Baca Juga: Waspadalah, kejahatan siber masih mengancam nasabah bank Terkait kasus pembobolan, Bambang mengaku BNI merupakan bank yang diawasi langsung oleh pengawas dan OJK. Sejauh ini sudah empat saksi dari internal BNI yang telah dimintai keterangannya terkait kasus tersebut. Sementara terlapor Faradiba Yusuf (FY) yang juga menjabat pimpinan pemasaran Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Ambon masih belum diperiksa polisi.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, kasus tersebut berawal dari adanya laporan pihak bank pada 8 Oktober 2019. Setelah menerima laporan, kasus itu kemudian ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Maluku.
Baca Juga: Bank BRI telah mengganti dana nasabahnya yang kena skimming Rp 80 juta Namun, lantaran kasus tersebut merupakan kasus perbankan maka diambil alih oleh Direktorat Kriminal Khusus.
Editor: Yudho Winarto