KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut berperan aktif dalam menanggulangi pandemi Corona lewat berbagai inovasi. Salah satu inovasi yaitu
powered emergency resuscitator telah lolos uji oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Jakarta pada 18 Mei 2020. Kinerja Ventiltor COVID-19 ESDM (ViCE) Z-Axis diuji kesesuaiannya dengan persyaratan Metode Uji Produk Resusitator Emergensi BPFK Jakarta No MK-UPK/BPFKJ/61/RS/0.
Baca Juga: Lockdown Sejak Awal Jadi Kunci Sri Lanka Tekan Kasus Corona Pengujian yang telah dilaksanakan di Laboratorium Pengujian dan Alat Kalibrasi BPFK Jakarta pada tanggal 11-14 Mei 2020 ini meliputi inspeksi atau uji visual terhadap label dan informasi, uji keselamatan listrik, uji kinerja, dan uji kehandalan. Laporan hasil ujinya disampaikan secara resmi oleh Kepala BPFK Jakarta J. Prastowo Nugroho pada Rabu (20/5) kemarin. Dengan lulusnya uji tersebut, maka
powered emergency resuscitator yang diberi nama ViCE Z-Axis tersebut siap melaksanakan uji klinis. ViCE Z-Axis merupakan alat bantu pernapasan yang dibutuhkan oleh penderita virus Corona. Pasien tersebut umumnya mengalami kesulitan pernapasan pada masa kritis. Saat ini, permintaan alat bantu pernapasan meningkat 500%--1.000% sehingga tidak dapat dipenuhi oleh industri alat medis yang ada. Hal ini mengakibatkan kelangkaan dan lonjakan harga alat bantu pernapasan.
Baca Juga: Sampoerna telah kucurkan Rp 40 miliar dukung toko kelontong SRC hadapi pandemi corona Oleh karena itu, Badan Litbang ESDM bersama dengan berbagai institusi dalam negeri lainnya mengembangkan alat bantu pernapasan seperti resusitator darurat, ventilator, dan continuous positive airway pressure (CPAP). Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan, ViCE Z-Axis yang dikembangkan Badan Litbang ESDM sejak 4 April 2020 ini merupakan resusitator berbasis resuscitator bag yang dipompa menggunakan sistem mekanisme Z-axis linear actuator dan motor stepper. "ViCE Z-Axis ini didesain dengan semangat penggunaan komponen yang mudah didapat dan mudah dirangkai," ujar dia dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM yang dikutip Kontan, Kamis (21/5).
Editor: Noverius Laoli