Bapeten siap jadi pengawas PLTN di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Abdul Qohhar mengatakan, pihaknya harus siap melakukan pengawasan apabila wacana pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia jadi direalisasikan.

Terlepas dari ada atau tidaknya keputusan pengembangan PLTN, Bapeten akan tetap mempersiapkan hal-hal terkait dengan pengembangan proyek ini. Mulai dari menyusun regulasi, melakukan evaluasi lokasi, desain bangunan, konstruksi, hingga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan evaluasi dalam proyek PLTN.

"Kami juga bekerja sama dengan universitas misalkan, karena kan untuk evaluasi perlu coding-coding atau software-software perhitungan. Itu teman-teman universitas yang lebih paham, kami juga menggandeng seperti itu," ujar Abdul di Gedung DPR RI, Kamis (20/2).


Baca Juga: Bapeten: Radiasi nuklir di Tangsel berasal dari limbah radioaktif

Abdul menambahkan, Bapeten selaku badan pengawas juga berusaha mengadakan sarana prasarana (sarpras) sebagai bentuk kesiapsiagaan serta mengantisipasi adanya kecelakaan dalam pengembangan nuklir.

Menurut dia, hal inilah yang dapat disiapkan oleh Bapeten, terlepas dari ada atau tidaknya PLTN di Indonesia. "Kami tidak berpusing-pusing ria nanti ada PLTN atau nggak. Kalau ada kita siap mengawasi, kalau nggak ada masih banyak yang harus kita awasi," tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi adanya kecelakaan pada proyek PLTN, maka akan ada pemantauan secara rutin sesuai dengan standar internasional. Tak hanya Bapeten, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) juga mulai melakukan pemantauan untuk meminimalkan adanya kecelakaan nuklir.

Editor: Yudho Winarto