Batuk saat pandemi corona, kapan harus memeriksakan diri ke dokter?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batuk-batuk saat pandemi virus corona merupakan satu hal yang mencemaskan. Pasalnya, batuk dan flu juga merupakan gejala awal seseorang terinfeksi Covid-19. 

Padahal, batuk merupakan tindakan refleks umum untuk membersihkan tenggorokan dari lendir atau bahan pengiritasi asing. Namun, sejumlah orang mengalami batuk dengan frekuensi yang lebih sering.

Melansir Healthline, batuk yang berlangsung kurang dari tiga minggu merupakan batuk akut. Sebagian besar batuk akan hilang atau setidaknya membaik secara signifikan dalam dua minggu.


Jika batuk Anda berlangsung antara tiga dan delapan minggu, dan membaik pada akhir periode tersebut, itu dianggap batuk subakut. Batuk terus menerus yang berlangsung lebih dari delapan minggu adalah batuk kronis.

Anda harus ke dokter jika batuk darah atau batuk "merongrong". Anda juga harus menghubungi dokter jika batuk Anda tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu, karena ini dapat mengindikasikan sesuatu yang lebih serius.

Baca Juga: Salah kaprah soal Orang Tanpa Gejala (OTG), banyak warga yang enggan jaga jarak

Penyebab batuk

Batuk bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, baik bersifat sementara maupun permanen.

- Membersihkan tenggorokan

Healthline menyebut, batuk adalah cara standar untuk membersihkan tenggorokan Anda. Ketika saluran udara Anda tersumbat oleh lendir atau partikel asing seperti asap atau debu, batuk adalah reaksi refleks yang berusaha membersihkan partikel dan membuat pernapasan lebih mudah.

Biasanya batuk jenis ini relatif jarang terjadi, namun batuk akan meningkat dengan terpapar bahan iritan seperti asap.

Baca Juga: Lebih akurat dari rapid, lebih murah dari PCR, swab antigen jadi favorit,ini biayanya

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie