Bea dan Cukai tunjuk Uniair Indotama Cargo sebagai PLB e-Commerce pertama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai secara resmi telah menunjuk PT Uniair Indotama Cargo, sebagai perusahaan yang dapat melakukan jasa Pusat Logistik Berikat e-commerce (PLB-e) yang pertama beroperasi di Indonesia.

Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai DKI Jakarta, Decy Arifinsjah,mengatakan pertumbuhan bisnis e-commerce sangat cepat dan bergerak secara dinamis, melalui platform digital yang berfokus kepada perdagangan elektronik menggunakan kekuatan teknologi.

Baca Juga: Bisnis asuransi cargo turun, premi Asuransi Bintang masih bisa tumbuh 4,43%


Dengan demikian kecepatannya akan sangat luar biasa, karena pemanfaatan teknologi menjadikan segala sistem menjadi lebih mudah, mulai dari lintas batas daerah kepabeanan, distribusi, termasuk juga sistem logistik.

Sebelumnya dalam kesempatan audiensi PT Uniair Indotama Cargo dengan Direktur Fasilitasi Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, Oentarto Wibowo beberapa waktu yang lalu mengemukakan harapan, dengan telah adanya PLB e-commerce ini, maka kegiatan e-commerce cross border di negara kita semakin berkembang.

Selain itu negara juga akan mendapat dampak ekonomi yang positif, yaitu adanya kegiatan ekonomi lainnya dari kegiatan e-commerce, dari yang semula hanya menjadi objek dari e-commerce.

Baca Juga: LoGan menargetkan pengiriman logistik lebih cepat melalui aplikasi

“Keberadaan PLB e-commerce pasti akan berdampak pada peningkatan pemerintah dari sisi penerimaan bea masuk dan pajak, karena adanya transparansi barang-barang yang diimpor ke Indonesia baik dari sisi jumlah, jenis, dan, juga harga. Karena itu pada akhirnya, keberadaan PLB e-commerce ini akan mampu menaikkan dasar penerapan pajak (tax base),” papar Oentarto dalam keterangan pers, Jumat (9/8).

PLB e-commerce akan menjadi saluran bagi masuknya barang-barang impor yang dijual melalui platform e-commerce secara legal. Sistem perdagangan e-commerce ini, diakuinya, sudah tidak bisa lagi dibendung. Selama ini diduga kuat produk yang dijual melalui e-commerce, masuk ke Indonesia dengan sistem impor borongan.

Baca Juga: Dorong premi marine cargo, Kresna Insurance memproteksi Asia Benchmark Trade Lane

"Melalui program Penertiban Impor Beresiko Tinggi (PIBT) yang dicanangkan sejak bulan Juli 2017 oleh DJBC bersama dengan semua instansi penegak hukum, maka pemasukan barang e-commerce dapat lebih terseleksi. Jika tidak diberikan saluran yang baik, akan menimbulkan masalah lain yaitu penyelundupan," pungkas Oentarto.

Lisa Juliawati, Presiden Direktur PT Uniair Indotama Cargo menjelaskan sudah memiliki jaringan yang ada 10 kota besar di Indonesia dan juga 300 jaringan di luar negeri.

Editor: Yudho Winarto