Begini cara BCA menyiapkan Bank Royal untuk bersaing dengan fintech lending



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mulai pasang strategi untuk menghadapi gempuran fintech. Pasca BCA akuisisi Bank Royal, strategi tersebut bakal dijalankan.

Menurut Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadha, BCA punya strategi untuk meredam terpaan perusahaan teknologi finansial (Tekfin/Fintech) khususnya peer to peer landing (P2P). 

Baca Juga: Laba bersih turun per Juni, Bank BJB optimistis kinerja membaik di semester II-2019


Sebab, BCA sebagai salah satu bank terbesar di Tanah Air memiliki kelebihan dari sisi database, serta tingkat kehati-hatian yang jauh lebih tinggi dibandingkan fintech pada umumnya.

"Kalau fintech itu bunganya tinggi banget. Kalau kita bisa masuk, harapannya bunganya tidak setinggi itu (fintech)," lanjutnya. 

Hanya saja, Jahja menjelaskan rencana bisnis tersebut mesti lebih dulu disetujui oleh OJK.

Baca Juga: Terpilih jadi deputi gubernur senior BI, ini harapan DPR terhadap Destry Damayanti

Caranya adalah dengan mentransformasi PT Bank Royal Indonesia ke segmen kredit digital. Jahja bilang saat ini pihaknya telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk akuisisi.

Artinya, pihaknya hanya tinggal menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum Bank Royal resmi menjadi anak usaha BCA. "Kami sudah ajukan surat ke OJK, kami harapkan kuartal III bisa rampung untuk Bank Royal," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/7).

Menurut Jahja, Bank Royal nantinya tidak akan fokus dalam menjaring nasabah tabungan lewat digital melainkan didorong pada pengembangan kredit digital. 

Baca Juga: Banyak proyek baru, premi asuransi umum melesat 17,27% di semester I 2019

Strategi yang kini tengah disiapkan antara lain dengan memanfaatkan customer based BCA untuk melakukan pengajuan kredit via digital ke Bank royal. "Lebih ke related kepada supply chain, UKM terutama. Itu yang mau kita coba," jelasnya.

Editor: Tendi Mahadi