KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan biodiesel menjadi salah satu program percepatan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang tengah diupayakan oleh pemerintah. Selama tahun 2019, biodiesel memberikan kontribusi yang besar sekitar 30% dari total capaian bauran EBT. Meski banyak tantangan dalam pelaksanaan mandatori B30 pada masa pandemi Covid-19, pemerintah tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan pengembangan B30 yang menjadi bagian dari upaya substitusi energi primer dengan tetap menggunakan teknologi yang sudah ada. Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna menyebut, berdasarkan capaian yang ada, terbukti bahwa peran biodiesel sangat besar untuk mengejar target bauran EBT 23% di tahun 2025. Pemerintah pun berupaya melakukan akselerasi agar target tersebut bisa dicapai.
Begini persiapan pemerintah dalam mengembangkan B40
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan biodiesel menjadi salah satu program percepatan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang tengah diupayakan oleh pemerintah. Selama tahun 2019, biodiesel memberikan kontribusi yang besar sekitar 30% dari total capaian bauran EBT. Meski banyak tantangan dalam pelaksanaan mandatori B30 pada masa pandemi Covid-19, pemerintah tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan pengembangan B30 yang menjadi bagian dari upaya substitusi energi primer dengan tetap menggunakan teknologi yang sudah ada. Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna menyebut, berdasarkan capaian yang ada, terbukti bahwa peran biodiesel sangat besar untuk mengejar target bauran EBT 23% di tahun 2025. Pemerintah pun berupaya melakukan akselerasi agar target tersebut bisa dicapai.