Begini respons Kementerian BUMN dan Taspen terkait isu skema penyelematan Jiwasraya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah isu bahwa Taspen dan Taspen Life akan menyelamatkan Jiwasraya.

Sebelumnya menurut sumber Kontan Taspen dan Taspen Life akan "mengambil alih" bisnis Jiwasraya, khusus untuk pengelolaan nasabah ritel asuransi tradisional Jiwasraya.

Cara ini sebagai parasut agar pemegang polis yang jumlahnya mencapai sekitar 5 juta tetap bisa mengakses layanan kesehatan.  Arya Sinulingga Juru Bicara Kementerian BUMN membantah atas kabar tersebut.


Baca Juga: Ini tujuh hal yang harus dicermati dari kasus Jiwasraya

Menurut Arya, saat ini skema penyelamatan Jiwasraya melalui holding asuransi. Induk usaha bisa saja menyuntik atau dari anak anak usaha yang lain untuk menyokong Jiwasraya. Apalagi belum tentu induk usaha holding BUMN tersebut secara keuangan lebih besar dalam penyuntikan modal.

"Nah, dengan disatukan akan lebih besar kapitalisasinya dan mudah mencari dana. Sehingga bisa menguat bila mencari ke bank pasti akan mau begitu juga dengan investor,"kata Arya Sinulingga kepada Kontan.co.id, di kantor Kementerian BUMN, Senin (23/12).

Menurut Arya, apakah Jiwasraya akan berutang terhadap holdingnya ini, itu bisa diatur karena sebelumnya ada solusi rekstrukturisasi dan menjual Jiwasraya Putra. Sementara itu Arya bilang untuk siapa yang menjadi induk holding masih dalam tahap pengkajian.

Baca Juga: Jokowi akan setujui holding asuransi untuk selamatkan Jiwasraya

"Yang akan menjadi subholding itu banyak, dari semua asuransi BUMN,"jelas Arya.

Sumber Kontan tersebut juga mengatakan, pada hari ini akan diadakan rapat Taspen dan Taspen Life soal penyelamatan Jiwasraya. Namun, saat dikonfirmasi hari ini, Taspen dan Taspen Life tidak membenarkan kabar tersebut.

Editor: Noverius Laoli