KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reformasi di industri dana pensiun milik BUMN memang tengah digodok oleh Kementerian BUMN. Pengelolaan aset investasi menjadi salah satu agenda yang sedang dikaji dalam upaya tersebut. Meskipun demikian, Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Moeljadi menyebutkan bahwa selama ini tidak ada yang salah dalam pengelolaan investasi dari industri dana pensiun, mengingat investasinya pun masih bisa tumbuh. Memang, OJK mencatat hingga April 2022, investasi dana pensiun masih tumbuh 6,08% yoy atau senilai Rp 323,05 triliun. Surat Berharga Negara menjadi portofolio yang paling besar dengan senilai Rp 93,64 triliun. Adapun, Bambang menyebutkan untuk dapen BUMN berkontribusi sekitar 60% dari total portofolio industri.
Begini Saran Asosiasi Terkait Pengelolaan Dana Pensiun BUMN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reformasi di industri dana pensiun milik BUMN memang tengah digodok oleh Kementerian BUMN. Pengelolaan aset investasi menjadi salah satu agenda yang sedang dikaji dalam upaya tersebut. Meskipun demikian, Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Moeljadi menyebutkan bahwa selama ini tidak ada yang salah dalam pengelolaan investasi dari industri dana pensiun, mengingat investasinya pun masih bisa tumbuh. Memang, OJK mencatat hingga April 2022, investasi dana pensiun masih tumbuh 6,08% yoy atau senilai Rp 323,05 triliun. Surat Berharga Negara menjadi portofolio yang paling besar dengan senilai Rp 93,64 triliun. Adapun, Bambang menyebutkan untuk dapen BUMN berkontribusi sekitar 60% dari total portofolio industri.