Begini strategi bankir mengerek bisnis wealth management di tengah pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank yakin bisnis wealth managemet pada tahun ini bisa mencatatkan pertumbuhan. . PT Bank Commonwealth (Bank Commonwealth) misalnya yang masih mampu mencatatkan tren bisnis wealth management masih positif hingga tengah tahun ini. 

Dinyatakan oleh Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank Ivan Jaya, dalam skala nasional, perkembangan bisnis wealth management selama pandemi malah menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan.

“Terbatasnya aktivitas karena pandemi membuat banyak nasabah mengalokasikan dananya untuk berinvestasi. Dan berbicara mengenai pertumbuhan jumlah investor domestik baru, berdasarkan data KSEI yang dirilis awal Juni lalu, pertumbuhan jumlah investor reksa dana sepanjang tahun 2020 tumbuh 79% dari 1,77 juta investor di akhir Desember 2019 menjadi 3,17 juta investor di akhir Desember 2020. Sejak awal tahun 2021 hingga 31 Mei 2021 kemarin tercatat bertambah 1,52 juta atau tumbuh 48% dari akhir tahun 2020 lalu,” terang Ivan kepada KONTAN pada Senin (5/7).


Baca Juga: Bank Mandiri targetkan dana kelolaan wealth management bisa tembus Rp 240 triliun

Ivan menjelaskan, dana kelolaan wealth management Bank Commonwealth pada posisi akhir Juni 2021 mengalami pertumbuhan antara 7-10% dari posisi akhir Desember 2020 atau secara year to date (ytd). Pertumbuhan paling signifikan tercatat pada dana kelolaan di aset obligasi, yang mengalami peningkatan sebesar 30% secara year to date.

“Beberapa faktor pendukung dari pertumbuhan aset obligasi adalah new issuance dari obligasi pemerintah, dan juga adanya shifting dimana investor dari kelas aset lain mengalihkan asetnya ke instrumen investasi yang memiliki volatilitas lebih rendah dan cenderung stabil seperti obligasi pemerintah,” jelas Ivan.

Ivan mengatakan bahwa seiring dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan masyarakat, didukung dengan kemudahan akses informasi di era digital, akan membuat minat masyarakat terhadap produk wealth management terus meningkat. “Selain itu, pandemi telah membuat masyarakat menunda pengeluaran yang konsumtif seperti rekreasi dan liburan yang justru menambah dana kas pribadi (standby cash) masyarakat yang bisa diinvestasikan,” tambah Ivan.

Salah satu strategi bisnis Bank Commonwealth yaitu melalui aplikasi CommBank SmartWealth. Aplikasi yang telah dikembangkan dari 2019 ini menyediakan layanan wealth management atau pengembangan kekayaan bagi nasabah yang tersedia secara digital.

Beralih ke bank lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk masih mencatatkan tren yang positif dari sektor bisnis wealth management. Dikatakan oleh General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia, dilihat dari pertumbuhan asset under management (AUM) pada Juni 2021 nasabah wealth management BNI mengalami kenaikan dibandingkan posisi akhir tahun 2020.

Baca Juga: Meski ada pandemi, dana kelolaan wealth management BNI masih naik 7%

Henny menjelaskan, hingga akhir Juni 2021, AUM nasabah Emerald BNI telah tumbuh sebesar 7% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2020. “Untuk tahun 2021, kami menargetkan pertumbuhan AUM nasabah Emerald BNI tumbuh dobel digit,” terang Henny kepada KONTAN pada Senin (5/7).

Henny juga mengatakan, tingginya pertumbuhan AUM produk-produk investasi menunjukkan minat nasabah untuk mulai melakukan diversifikasi portofolio. “Maka kami juga melakukan beberapa langkah strategis, diantaranya meningkatkan fungsi advisory dari Relationship Manager Emerald, yang bertugas mengelola portofolio nasabah dan pemberian sertifikasi sesuai kompetensi yang dibutuhkan,” ujar Henny.

Strategi lain yang juga dilakukan BNI untuk menggenjot bisnis wealth management-nya adalah dengan meningkatkan edukasi, dan penetrasi produk investasi bagi nasabah BNI dengan melakukan kerjasama dengan beberapa manajer investasi terpilih melalui seminar-seminar secara virtual.

Editor: Tendi Mahadi