BEI cermati saham Acset Indonusa (ACST) yang merosot di luar kebiasaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST). BEI melihat, saham cucu usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) ini mencatat penurunan harga di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

BEI telah meminta konfirmasi kepada ACST pada 5 Maret 2020 dan menunggu jawaban atas volatilitas transaksi. "Sehubungan dengan terjadinya UMA, BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," ungkap BEI dalam pengumuman bursa, Kamis (5/3).

Kemarin, harga saham ACST melorot 13,77% ke Rp 238 per saham. Ini adalah harga terendah saham Acset sejak pencatatan perdana di BEI pada 24 Juni 2013 lalu. Harga saham ACST ini pun jauh di bawah harga initial public offering (IPO) yang mencapai Rp 2.500 per saham.


Baca Juga: Akibat keterlambatan proyek, Acset Indonusa (ACST) catat rugi bersih pada 2019

Menurut data Bloomberg, harga saham ACST mulai turun pada Januari lalu. Tapi, penurunan harga saham emiten konstruksi ini makin tajam dalam beberapa hari terakhir. Dalam sebulan, harga saham Acset telah mengakumulasi penurunan 72,32%.

Keterbukaan informasi terakhir ACST adalah pada 26 Februari 2020. Saat itu, ACST mengumumkan rencana penawaran umum terbatas II dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Baca Juga: Tambang emas Martabe jadi penyokong pendapatan United Tractors (UNTR) di 2019

Acset berniat menerbitkan sebanyak-banyaknya 15 miliar saham baru. ACST akan menggunakan seluruh dana bersih rights issue ini untuk pelunasan utang. Atas aksi korporasi ini, ACST berniat meminta restu pemegang saham pada rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa pada 3 April 2020 mendatang.

Liabilitas melonjak 35%

Editor: Wahyu T.Rahmawati