Beijing minta NATO berhenti melebih-lebihkan teori ancaman China!



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Misi China untuk Uni Eropa mendesak NATO pada Selasa (15/6/2021) untuk berhenti membesar-besarkan teori mengenai ancaman China. Pernyataan itu dikeluarkan setelah para pemimpin kelompok itu memperingatkan bahwa negara itu menghadirkan "tantangan sistemik".

Melansir Reuters, para pemimpin NATO pada hari Senin telah mengambil sikap tegas terhadap Beijing dalam sebuah komunike pada pertemuan puncak pertama Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan aliansi tersebut.

“Ambisi dan perilaku tegas China menghadirkan tantangan sistemik bagi tatanan internasional berbasis aturan dan area yang relevan dengan keamanan aliansi,” kata para pemimpin NATO.


Presiden AS Joe Biden telah mendesak rekan-rekan pemimpin NATO-nya untuk melawan otoritarianisme China dan kekuatan militer yang meningkat. Ini merupakan sebuah perubahan fokus untuk aliansi yang diciptakan untuk mempertahankan Eropa dari Uni Soviet selama Perang Dingin.

Baca Juga: Ini alasan Australia Barat desak pemerintah pusat untuk setop memusuhi China

"Pernyataan NATO "memfitnah" perkembangan damai China, salah menilai situasi internasional, dan menunjukkan mentalitas Perang Dingin," kata China dalam tanggapan yang diposting di situs web misi tersebut.

Ditambahkan, China selalu berkomitmen untuk menegakkan perdamaian.

"Kami tidak akan menimbulkan 'tantangan sistemik' kepada siapa pun, tetapi jika ada yang ingin mengajukan 'tantangan sistemik' kepada kami, kami tidak akan tetap acuh tak acuh," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Baca Juga: NATO: Sebagai aliansi, kami perlu merespons China yang semakin dekat

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie