Belajar dari Strategi Investasi Warren Buffett di Tengah Kenaikan Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan investor saham mencari cuan di pasar saham kini berat. Pergerakan pasar saham mengalami pelemahan di tengah berbagai tantangan ekonomi global, mulai dari krisis energi dan pangan, hantaman inflasi, serta hambatan rantai pasokan global akibar konflik geopolitik. 

Arah suku bunga The Fed juga menjadi perhatian para investor saat ini. Bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut agresif menaikkan suku bunga sejak semester I dan diperkirakan akan menaikkan suku bunganya pada paruh kedua ini guna meredam hiper inflasi yang dihadapi negara itu.

Untuk bisa tetap cuan di tengah berbagai tantangan itu, investor mungkin bisa belajar dari strategi investasi para investor kakap, salah satunya Warren Buffett, Ketua dan CEO Berkshire Hathaway. 


Legenda investasi dunia berusia 91 tahun yang dikenal karena nasihat dan kecakapan keuangan strategisnya memiliki beberapa jurus ampuh dalam menghadapi gejolak pasar akibat lonjakan inflasi saat ini. 

Baca Juga: Saat Pasar Keuangan Kacau, Warren Buffett: Jangan Menyerah pada Rasa Takut

Tahun ini, Warrent Buffett melalui Berkshire Hathaway banyak meningkatkan investasinya pada saham sektor energi dan juga perbankan. Terbaru, Berkshire Hathaway membeli lagi 12 juta saham Occidental Petroleum Corp minggu ini sehingga kepemilikannya pada perusahaan minyak itu kini telah mencapai 18,7%.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang diberikan perusahaan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, pembelian tersebut menelan biaya sekitar US$ 698 juta. Minggu lalu, Berkshire baru saja membeli 9,9% juga saham Occidental.

Occidental merupakan perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas AS yang memiliki wilayah operasi di Amerika Serikat, Timur Tengah dan Amerika Selatan.

Berkshire juga memiliki US$ 10 miliar saham preferen Occidental dan memiliki waran untuk membeli 83,9 juta saham biasa lainnya seharga US$ 5 miliar. Harga saham Occidental naik lebih dari dua kali lipat tahun ini, terdorong oleh pembelian Berkshire serta kenaikan harga minyak menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Peningkatan saham Berkshire memunculkan spekulasi pelaku pasar bahwa Buffet kemungkinan pada akhirnya akan mencaplok semua saham Occidental. Jika sahamnya mencapai 20%, Berkshire dapat mempertimbangkan perubahan akuntansi yang memungkinkannya mengkonsolidasikan kinerja perusahaan minyak itu ke laporan keuangannya. 

Baca Juga: Warren Buffett dan Bill Gates Menaruh Minat Besar pada Investasi Lahan Pertanian

Selain itu Occidental, Buffetjuga dilaporkan terus menambah kepemilikan saham di perusahaan minyak Chevron sepanjang kuartal I lalu. Hingga akhir Maret, Berkshire telah berinvestasi di Chevron senilai US$ 25,9 miliar sejak kuartal III 2020. Sementara pada akhir 2021, investasinya baru US$ 4,5 miliar. 

Selain di energi, Berkshire juga menambah investasinya ke sektor perbankan. Perusahaan ini membeli saham Citigroup Inc bersamaan dengan beberapa perusahan lain dalam bentuk tunai senilai US$ 51,1 miliar pada kuartal I lalu. Investasinya di Citigroup hampir mencapai US$ 3 miliar. 

Berkshire melaporkan kepemilikan baru di Ally Financial Inc, perusahaan bahan kimia dan bahan khusus Celanese Corp, perusahaan induk asuransi Markel Corp, distributor obat McKesson Corp dan Paramount Global, sebelumnya dikenal sebagai ViacomCBS.

Editor: Tendi Mahadi