Berada di kisaran US$ 1,7 triliun, valuasi Saudi Aramco tak capai target



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Pemerintah Arab Suadi telah menggelar penilaian pendahuluan untuk mengukur nilai perusahaan Aramco, hasilnya perusahaan minyak milik negara ini berharga di kisaran US$ 1,6 triliun hingga US$ 1,71 triliun. Nilai tersebut di bawah target valuasi yang ditetapkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada 2016 yang memperkirakan Aramco bisa bernilai hingga US$ 2 triliun.

Sedangkan dari jajak pendapat Bloomberg terhadap 24 manajer investasi 40% suara menyatakan harga wajar valuasi Aramco berada di kisaran US$ 1,2 triliun hingga US$ 1,5 triliun.

Baca Juga: Xinhua: China dan AS lakukan pembicaraan dagang yang konstruktif di akhir pekan


Penilaian pendahuluan ini dilakukan guna menyambut aksi Aramco yang bakal melantai di Bursa Amerika. Aramco bakal mengumumkan nilai valuasi finalnya pada 5 Desember 2019 mendatang.

Meski demikian, dari laporan Bloomberg, Aramco bakal berupaya melepas 1,5% sahamnya ke publik guna menghimpun dana US$ 24 miliar hingga US$ 25,6 miliar. Aksi initial public ofering (IPO) Aramco berpotensi mengalahkan IPO terbesar di dunia yang dicatat oleh Alibaba Group pada 2014 dengan menghimpun US$ 25 miliar.

Sementara dalam prediksi Bloomberg, nilai lembar saham Aramco bakal dijual di kisaran 30 riyal (US$ 8) hingga 32 riyal. Perusahaan bakal memberikan pengumuman resmi dalam beberapa waktu mendatang soal harga per sahamnya.

Dalam prospektusnya sendiri, belum diketahui adanya pembeli siaga dalam aksi ini. Meski demikian, Aramco diketahui telah mencadangkan sepertiga saham yang bakal dilepas kepada investor ritel lokal.

Pemerintah Arab Saudi pun telah melakukan sejumlah langkah gun menghadapi sejumlah calon investor yang skeptis atas aksi korporasi Aramco. Mereka telah memangkas pajak Aramco, menjanjikan dividen yang besar dan telah bernegosiasi untuk meminta komitmen sejumlah keluarga tajir di Arab Saudi, maupun sejumlah investor internasional untuk ambil bagian dalam aksi ini.

Baca Juga: Terancam dimakzulkan, Trump: Pasar akan alami depresi, bukan cuma resesi

Beberapa keluarga terkaya di Arab Saudi nyatanya memang ditekan untuk ambil bagian dalam nilai yang besar. Beberapa keluarga yang diketahui tersebut misalnya Keluarga Olayan, dan Pangeran Alwaleed bin Talal, miliarder yang sempat diungsikan selama beberapa minggu di Hotel Ritz Carlton selama masa pemberantasan korupsi pada 2017.

Editor: Tendi Mahadi