KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut keberlanjutan proses penguatan pemulihan ekonomi nasional terus dijaga pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi dan akselerasi tingkat pertumbuhan ekonomi ke depan. Sri Mulyani memaparkan, dengan berbagai pertimbangan risiko dan potensi pemulihan ekonomi nasional tahun depan, pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2023. Diantaranya, pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan di kisaran 5,3% hingga 5,9%. Sementara itu untuk inflasi akan di kisaran 2,0% hingga 4,0%, dan nilai tukar Rupiah akan di kisaran Rp 14.300 hingga Rp 14.800 per US$.
Berikut Indikator Ekonomi Makro pada 2023 yang Diusulkan Pemerintah Kepada DPR
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut keberlanjutan proses penguatan pemulihan ekonomi nasional terus dijaga pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi dan akselerasi tingkat pertumbuhan ekonomi ke depan. Sri Mulyani memaparkan, dengan berbagai pertimbangan risiko dan potensi pemulihan ekonomi nasional tahun depan, pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2023. Diantaranya, pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan di kisaran 5,3% hingga 5,9%. Sementara itu untuk inflasi akan di kisaran 2,0% hingga 4,0%, dan nilai tukar Rupiah akan di kisaran Rp 14.300 hingga Rp 14.800 per US$.