Berikut progres pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang yang digarap PTPP



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) bersama dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) terus mempercepat proses pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang fase 1 seluas 450 hektare (ha). 

“PTPP optimistis pembangunan fase I ini dapat selesai sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah,” ujar Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam siaran pers, Jumat (30/10). 

Dalam pengembangan KIT Batang Tahap 1 ini akan dibangun beberapa fasilitas pendukung dan konektivitas kawasan, antara lain akses sementara kawasan, simpang susun tol KM 371+800, jalan sekunder sepanjang 11,4 km, jalan utama sepanjang 5,2 km, marketing gallery, perluasan stasiun dan dryport, jaringan listrik, suplai air baku, rumah susun sederhana sewa, dan IPAL Sampah. 


Saat ini, PTPP bersama dengan KIW dan PTPN IX tengah mempercepat progres pekerjaan pembangunan jalan akses sementara, perizinan, dan pembangunan marketing gallery. Adapun pekerjaan lapangan yang tengah dilakukan oleh PTPP, antara lain pembangunan jalan akses sementara telah mencapai progres sebesar 90%, clearing & grubbing zona 1 dengan progress sebesar 44,8%, cut & fill zona 1 dengan progress sebesar 1,32%, dan marketing gallery dengan progress sebesar 65%.

Baca Juga: Aturan baru soal KEK menjadi sentimen positif saham emiten kawasan industri

KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 ha. Pengembangan kawasan yang terletak di koridor industri utara pulau Jawa ini didasarkan pada konsep The Smart & Sustainable Industrial Estate untuk merespon revolusi industry 4.0 di Indonesia maupun global. 

KIT Batang ini dilayani oleh lima jaringan infrastruktur utama yang memiliki konektivitas langsung dengan jalur kereta api yang menghubungkan pusat-pusat industri di sepanjang Pulau Jawa, terjangkau oleh empat pelabuhan besar, tiga pelabuhan barang, satu bandara internasional, akses Jalan Tol Trans Jawa, dan akses jalan nasional rute 1 Pantura. Lokasinya yang strategis membuat KIT Batang menjadi pilihan yang optimal untuk investasi kawasan industri maupun tempat tinggal di masa depan.

KIT Batang memiliki luas keseluruhan 4.300 ha dan dibagi menjadi tiga kluster di mana kluster 1 merupakan kluster yang akan dikembangkan pada fase 1, khususnya pada lahan seluas 450 ha. Dari total luasan lahan sebesar 4.300 ha tersebut akan digunakan untuk rencana guna lahan sebesar 38,20% sebagai area industri dimana 37,45% sebagai gross non-saleable area dan 62,55% akan digunakan sebagai gross saleable area

Baca Juga: Kemenperin: Perwilayahan industri wujudkan pemerataan pembangunan nasional

Editor: Wahyu T.Rahmawati