Berikut tiga skenario IHSG tahun depan dari Mirae Asset Sekuritas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup 2,07% ke level 5.930,76 pada perdagangan Senin (7/12).  Dalam sepekan, IHSG sudah memberikan return sebesar 5,67%.

IHSG pun diyakini akan menguat pada Desember ini. Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menyebut, IHSG selalu membukukan kenaikan bulanan di bulan Desember setiap tahunnya sejak tahun 2001, dengan rata-rata kenaikan bulanan sebesar 4,43%. 

Mirae Asset Sekuritas memasang target IHSG hingga akhir tahun 2020 di level 5.900.


Untuk tahun depan, Mirae Asset memiliki tiga skenario IHSG. Pertama adalah skenario dasar (base case scenario), dimana IHSG di akhir 2021 akan bertengger di level 6.880 atau sekitar 17% potensi upside.

Skenario ini seiring dengan pemulihan pertumbuhan pendapatan dan preferensi investor terhadap ekuitas di pasar negara berkembang. Skenario dasar ini mengasumsikan pertumbuhan pendapatan IHSG pada 2021-2022 masing-masing 25,0% dan 16,0% secara tahunan (dibandingkan  pertumbuhan pendapatan IHSG di 2020 yakni-24,0% secara tahunan) dan target price to earnings (P/E) IHSG sebesar 16,5 kali.

Baca Juga: IHSG hampir sentuh 6.000 pada perdagangan Senin (7/12), asing net buy Rp 432 M

Skenario kedua adalah bull case, dimana target IHSG akhir 2021 berada di level  7.150 dengan potensi kenaikan sekitar 21%. Skenario bull case  ini mengasumsikan pertumbuhan pendapatan IHSG pada 2021-2022 masing-masing 30,0% dan 16,0% secara tahunan dengan target P/E IHSG sebesar 16,5 kali.

Skenario ini akan terwujud jika pertumbuhan laba IHSG di akhir 2021 melonjak hingga 30,0% dan mencapai tingkat pendapatan sebelum IHSG dilanda Covid-19. 

“Juga realisasi omnibus law dalam mendorong penanaman modal asing (FDI) di Indonesia lebih cepat dari yang diharapkan,” terang Hariyanto dalam riset, Senin (7/12).

Skenario ketiga merupakan bear case dimana target IHSG di akhir 2021 adalah 5.150 dengan potensi penurunan sekitar 12%. Skenario bear case ini mengasumsikan pertumbuhan pendapatan IHSG 2021-2022 masing-masing hanya 10,5% dan 16,0% secara tahunan dan target P/E IHSG sebesar 14,0 kali.

Skenario bearish ini akan terjadi jika pemulihan pendapatan pada akhir 2021 lebih lemah dari yang diharapkan karena penanganan pandemi Covid-19 membutuhkan waktu lebih lama serta aliran keluar asing dari pasar ekuitas Indonesia  terus berlanjut.

Editor: Herlina Kartika Dewi