Berniat akuisisi, ABM Investama kaji tambang batubara potensial di seluruh Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan harga batubara yang masih cenderung terjadi di tahun ini tidak membuat langkah ekspansi PT ABM Investama Tbk terhenti. Perusahaan tersebut tengah mengkaji potensi lahan-lahan tambang baru untuk diakuisisi di tahun ini.

Direktur ABM Investama Adrian Erlangga menyatakan, pihaknya sedang melakukan kajian dan pembahasan internal terkait rencana akuisisi lahan tambang. 

Baca Juga: Berhasil lampaui target di tahun lalu, segini target kontrak baru PPRE di tahun 2020


Belum disebutkan secara pasti kawasan yang diincar oleh emiten berkode saham ABMM tersebut, termasuk nilai investasi yang dibutuhkan. “Begitu sudah ada target resmi, nanti akan kami sampaikan,” kata dia kepada Kontan.co.id, hari ini.

Namun demikian, ABMM sudah melakukan review terhadap potensi tambang-tambang yang ada di seluruh Indonesia. Perusahaan pun tidak menutup kemungkinan mengincar lahan tambang yang jauh dari wilayah operasinya.

Selama ini, ABMM mengoperasikan tambang batubara di Aceh lewat anak usahanya PT Mifa Bersaudara dan Kalimantan Selatan lewat PT Tunas Inti Abadi. “Wilayah tambangnya bisa saja di Sumsel atau Kaltim, misalnya. Tidak ada daerah yang diprioritaskan,” ungkap dia.

Baca Juga: Menperin: Hilirisasi bisa gaet investor dan mengerek ekspor

Yang pasti, ABMM tidak memandang kondisi pasar batubara yang masih diliputi ketidakpastian sebagai penghalang untuk merencanakan kegiatan akuisisi lahan tambang.

Pasalnya, akuisisi sudah menjadi keperluan tersendiri bagi produsen batubara untuk memastikan ketersediaan batubara di masa mendatang. Adrian pun mengaku, saat ini ABMM memiliki cadangan batubara sekitar 250 juta ton.

Editor: Tendi Mahadi