Bersaing dengan Fintech, Perbankan Mulai Tawarkan Paylater Berbunga Lebih Rendah



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Paylater menjadi daya tarik besar dalam industri keuangan saat ini karena semakin banyak masyarakat yang tertarik menggunakannya. Bank-bank pun berlomba-lomba untuk meraih potensi bisnis yang menguntungkan ini. 

Mereka masuk dalam persaingan dengan menawarkan suku bunga yang lebih bersaing dibandingkan layanan paylater yang dimiliki oleh perusahaan financial technology (fintech).

Saat ini, Bank CIMB Niaga dan Bank BTN tengah bersiap-siap untuk ikut serta dalam bisnis paylater ini, bersaing dengan bank-bank besar seperti Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA) yang telah lebih dulu merambah pasar ini.


Baca Juga: Perbankan Mulai Tawarkan Paylater Berbunga Lebih Rendah dari Fintech

Menurut Nixon Napitupulu, Direktur Utama BTN, bank-bank yang terlibat dalam layanan paylater saat ini mampu menawarkan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan fintech. 

"Dari pandangan saya, bank bisa menawarkan suku bunga sekitar 12% per tahun," ujarnya kepada KONTAN.

Nixon menjelaskan bahwa layanan paylater BTN saat ini masih dalam tahap pengembangan dan diharapkan dapat mendapatkan izin peluncuran pada akhir Maret 2024. Target utama mereka adalah nasabah yang sudah menjadi bagian dari bank tersebut.

Alasan BTN memperkenalkan layanan paylater adalah untuk mencegah nasabah yang sudah ada terjebak dalam kredit macet pada perusahaan pinjaman online (pinjol). Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kredit macet yang dapat terjadi jika nasabah terjebak dalam pinjol. 

Baca Juga: OJK Tetapkan Bunga Lebih Rendah, Ini Kata Perusahaan Pinjol

"Lebih baik mereka menggunakan paylater BTN yang risikonya memang lebih rendah," kata Nixon.

Noviady Wahyudi, Direktur Konsumer CIMB Niaga, juga mengungkapkan bahwa keunggulan paylater perbankan adalah suku bunga yang lebih rendah. Bank memandang paylater sebagai bagian dari solusi keuangan yang lebih komprehensif.

Editor: Noverius Laoli