JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat Indonesia masih menarik di mata para investor pasar keuangan. Hal tersebut membuat bank sentral juga optimistis, nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini masih akan mengalami apresiasi. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, daya tahan Indonesia saat ini lebih kuat. Hal tersebut disebabkan oleh inflasi tahun lalu yang terjaga di angka 3,02% year on year (YoY) surplus neraca perdagangan yang mendorong surplus neraca pembayaran tahun lalu US$ 12 miliar, hingga pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang membaik menjadi 5,02%. Lebih lanjut menurut Agus, daya tahan ekonomi yang lebih kuat juga terjadi seiring dengan kewajiban penggunaan rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai Peraturan BI Nomor 17/3/PBI/2015 yang berlaku sejak Juli 2015 lalu.
BI: Kurs rupiah tahun ini bisa menguat 1%
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat Indonesia masih menarik di mata para investor pasar keuangan. Hal tersebut membuat bank sentral juga optimistis, nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini masih akan mengalami apresiasi. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, daya tahan Indonesia saat ini lebih kuat. Hal tersebut disebabkan oleh inflasi tahun lalu yang terjaga di angka 3,02% year on year (YoY) surplus neraca perdagangan yang mendorong surplus neraca pembayaran tahun lalu US$ 12 miliar, hingga pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang membaik menjadi 5,02%. Lebih lanjut menurut Agus, daya tahan ekonomi yang lebih kuat juga terjadi seiring dengan kewajiban penggunaan rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai Peraturan BI Nomor 17/3/PBI/2015 yang berlaku sejak Juli 2015 lalu.