BI rajin pangkas suku bunga, ini yang ditunggu perbankan untuk turunkan bunga kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama tiga bulan belakangan, Bank Indonesia telah menurunkan telah bunga acuan sebanyak tiga kali sebesar 75 bps menjadi 5,25%. Sayangnya, hal tersebut tak bikin bank bergegas mengerek turun bunga kreditnya.

Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI, anggota indeks Kompas100) Darwin Wibowo bilang selain soal bunga acuan, bank juga perlu melihat kondisi pasar untuk melungsurkan bunga kreditnya.

Baca Juga: LPS pangkas bunga penjaminan sebesar 25 bps


“Biasanya kami akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu, apakah penurunan bunga acuan bisa langsung mempengaruhi biaya dana pihak ketiga. Kita akan sesuaikan dengan perkembangan pasar,” katanya kepada Kontan.co.id.

Dari laman resminya, suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Permata tercatat berkisar antara 10,00%-10,25% per Agustus 2019. Nilai tersebut belum berubah sejak Mei 2019.

Sedangkan Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) Hari Purnomo menyatakan perseroan juga akan segera kembali menurunkan bunga kreditnya. Ini karena perseroan disebut Hari memang cukup responsif mentransmisikan bunga acuan bank sentral.

“Kami telah menurunkan bunga kredit 50 bps pada Agustus 2019, sesudah penurunan bunga acuan BI pada Juli. Ke depan, seiring dengan Penurunan suku bunga acuan oleh BI, penyesuaian suku bunga tetap akan dilakukan untuk produk tertentu tanpa mengurangi daya saing,” katanya kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Penyaluran kredit konstruksi melambat, ini kata bankir

Sedangkan Direktur Utama PT Bank Mega Tbk (MEGA) Kostaman Thayib bilang selain soal bunga acuan, penyesuaian suku bunga kredit juga ditentukan oleh komposisi kredit dari masing-masing bank.

Alasannya, penurunan bunga acuan juga tak serta merta bisa diserap untuk menurunkan bunga simpanan. Lantaran hal ini juga sangat tergantung dengan komposisi dana murah ailas current account and saving account (CASA) di bank.

Editor: Tendi Mahadi