Biaya Kredit Perbankan Diproyeksi Terus Melandai pada Tahun 2024 Ini



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sejumlah perbankan optimistis biaya kredit atau cost of credit (CoC) di tahun ini akan melanjutkan tren penurunan. Hal ini salah satunya terdorong sentimen kredit restrukturisasi covid-19 yang terus melandai.

Selain itu, optimisme tersebut juga seiring dengan semakin berkurangnya jumlah kredit berisiko atau loan at risk (LAR).

Berdasarkan data OJK, seiring pemulihan ekonomi, kredit restrukturisasi covid-19 per Maret 2024 sudah berkurang signifikan menjadi Rp 228,03 triliun dengan jumlah nasabah 859.000 nasabah.


Baca Juga: Bank Jatim Menjaring CASA Lewat Ekspansi Bisnis Remitansi

Adapun LAR industri perbankan menyusut ke level 11,56% pada Februari 2024 dari periode sama tahun sebelumnya yang berada di level 14,51%.

Per kuartal I-2024, bank-bank menengah dan besar kompak mencatat penurunan biaya kredit.

BCA misalnya mencatat penurunan dari 0,8% di kuartal I-2023 menjadi 0,4% di kuartal I-2024, kemudian Bank Mandiri yang mencatat penurunan CoC 13 basis poin (bps) menjadi 1,05% pada kuartal I-2024 dari periode sama tahun sebelumnya yang berada di level 1,18%.

Bank BNI dari 1,4% menjadi 1,0%, BTN dari 1,1% menjadi 0,8%, dan CIMB Niaga dari level 1,48% ke level 0,82% pada kuartal I-2024.

Baca Juga: Strategi Bank Permata (BNLI) Bukukan Pertumbuhan Positif di Kuartal I-2024

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, faktor pendorong menurunnya biaya kredit karena saat ini kredit yang di restrukturisasi CIMB Niaga sudah habis jadi tidak ada dampak lagi dari ex restrukturisasi covid.

"COC bagus di kuartal I-2024 karena secara keseluruhan portofolio cukup bagus performance nya, berasal dari proses kredit yang prudent. Kami perkirakan CoC masih tetap sama di kuartal II. Kami juga belum mengubah target financial full year," kata Lani kepada kontan.co.id, Senin (6/5).

Editor: Noverius Laoli