Biden: China akan sulit menjadi pemimpin dunia jika masih terlibat pelanggaran HAM



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam wawancaranya di televisi hari ini, Rabu (17/2), mengatakan bahwa China akan merasakan dampak dari pelanggaran HAM yang mereka lakukan terhadap kelompok minoritas muslim di Xinjiang.

Hadir dalam wawancara di kanal televisi CNN, Biden turut memberikan komentar terkait dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah China terharap warga muslim Uighur.

"Ya, akan ada dampaknya bagi China dan mereka sudah mengetahui itu," ungkap Biden seperti dikutip Reuters.


Pada kesempatan yang sama, Biden menegaskan bahwa AS akan meningkatkan peran globalnya dalam menyuarakan hal asasi manusia. Kini ia akan bekerja dengan komunitas internasional untuk membuat China melindungi penduduk muslimnya.

"China berusaha sangat keras untuk menjadi pemimpin dunia, dan untuk mendapatkan julukan serta melakukan itu, mereka harus mendapatkan kepercayaan negara lain," tutur Biden.

Baca Juga: Kian panas, kapal perang AS melintasi pulau yang diklaim China di Laut China Selatan

Dalam perjalanan resmi pertamanya sejak menjabat Januari lalu ini Biden juga mengingatkan bahwa China akan sulit mencapai tujuannya jika masih terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan hak asasi manusia.

Joe Biden dan Xi Jinping sempat berbincang melalui telepon

Pada hari Kamis (11/2) pekan lalu, Joe Biden melakukan dialog langsung dengan Presiden China Xi Jinping. Itu merupakan obrolan pertama kedua pemimpin negara sejak Biden berkantor di Gedung Putih bulan Januari lalu.

Baca Juga: Joe Biden sebut China sebagai pesaing paling serius bagi Amerika